Gourmetamigurumi.com – Cara menghitung Break Even Point. Break Even Point atau yang biasa di singkat dengan BEP merupakan titik dimana pendapatan dan modal yang di keluarkan berada di titik yang sama sehingga tidak memberikan keuntungan dan kerugian. Dalam istilah bisnis, tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan BEP ini. Lalu bagaimana cara menghitungnya?
BEP sendiri seringkali menjadi indikator bagi investor untuk menginvestasikan modalnya. Selain itu Break Even Point terjadi saat operasional perusahaan menggunakan biaya tetap dan jumlah penjualan hanya cukup untuk menutupi biaya modal.
Dasar-Dasar perhitungan Break Even Point
Untuk melihat kondisi keuangan perusahaan, maka kamu bisa melihat hasil dari analisa BEP dari penjualan produk. Selain itu perhitungannya juga bergantung pada konsep asumsi dasar yang di gunakan dalam pengerjaannya. Adapun dasar dari perhitungan BEP di antaranya adalah :
- Biaya yang di perlukan perusahaan harus di bagi menjadi 2 golongan yakni biaya tetap dan biaya variabel.
- Nilai dari biaya tetap akan selalu konstan meski terjadi perubahan aktivitas produksi.
- Nilai dari biaya variabel akan berubah sesuai dengan kapasitas atau jumlah produksi.
- Jumlah biaya tetap tidak akan berubah walau terjadi perbedaan kegiatan produksi. Hanya saja biaya untuk setiap unitnya akan berubah.
- Selama melakukan analisa, maka harga jual perunit akan konstan sehingga harga jual dari perusahaan relatif tetap dan tidak berubah.
- Jumlah dari produk yang di produksi akan selalu di anggap sudah habis terjual.
- Perhitungan BEP hanya berlaku untuk 1 produk. Sehingga jika perusahaan menghasilkan lebih dari 1 produk, maka perlu ada persamaan hasil penjualan dari setiap produknya.
Dengan mengikuti acuan dari dasar perhitungan BEP, maka kamu akan lebih mudah untuk mengimplementasikan rumus perhitungannya. Selain itu tidak jarang juga terjadi kesalahan dalam perhitungan saat mengabaikan dasar perhitungan BEP.
Faktor peningkat BEP
Nilai BEP biasanya akan menurun atau meningkat tergantung dari beberapa faktor. Perhitungan BEP sendiri memang perlu di lakukan agar perusahaan mengetahui target yang harus di capai untuk bisa menutupi biaya produksi. Adapun beberapa faktor peningkat BEP di antaranya adalah :
- Meningkatnya jumlah penjualan
- Naiknya biaya produksi
- Terjadinya perbaikan dalam penggunaan alat produksi
Agar perusahaan bisa mendapatkan laba tinggi, maka nilai BEP sendiri harus d iturunkan. Kamu bisa menggunakan beberapa cara di bawah ini untuk bisa menurunkan atau mengurangi nilai Break Even Point.
- Kamu bisa menaikkan harga jual produk. Hanya saja perusahaan terkesan jarang melakukan hal ini karena beresiko akan kehilangan customer.
- Melakukan outsorching atau pemindahan pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Dengan cara ini maka perusahaan setidaknya bisa mengurangi biaya produksi terlebih saat volume produksi harus di tingkatkan.
Cara menghitung Break Even Point
Sekarang masuk pada pembahasan inti tentang bagaimana cara menghitung Break Even Point. BEP sendiri biasanya di gunakan untuk menemukan titik persamaan biaya antara yang di keluarkan dengan yang di hasilkan. Selain itu ada beberapa cara yang bisa di gunakan untuk mengitung Break Even Point sendiri.
1. BEP = Biaya Tetap : (Harga Jual – Biaya Variabel)
Rumus di atas menggunakan harga jual dan biaya variabel per unit yang di produksi. Sehingga nantinya selisih dari hasil peengurangan di atas adalah nilai untuk margin kontribusi. Selain itu kamu juga bisa mengetahui sama tidaknya antara jumlah beban dengan jumlah biaya dan jumlah unit yang di gunakan.
2. BEP = Biaya Tetap : Margin Kontribusi Unit
Sebagai informasi tambahan, BEP sendiri tidak melulu menghitung jumlah keseluruhan. Di mana kamu juga bisa mengalihkannya dengan biaya produk perunit. Hanya saja kamu harus mengetahui lebih dulu berapa minimal jumlah unit yang harus terjual untuk menutupi biaya produksi. Nantinya nilai dari margin kontribusi berasal dari harga jual di kurang dengan biaya variabel.
3. BEP dalam mata uang = Harga jual unit x BEP unit
Rumusnya adalah Margin Kontribusi = Total Penjualan – Biaya Variabel
Perhitungan margin kontribusi di lakukan agar bisa mengetahui berapa besar keuntungan dari suatu produk yang sudah terjual. Caranya sendiri dengan mengukur efek sales terhadap keuntungan. Selain itu kamu juga harus memperhatikan besaran biaya variabel yang di kenakan karena berhubungan dengan total biaya dan total penjualan perusahaan.
Sehingga dengan menghitung margin kontribusi, maka perusahaan bisa memisahkan antara biaya tetap dan keungungan yang akan didapatkan.
Baca Juga :
- Cara Menghitung Laporan Laba Rugi Keuangan Perusahaan
- Cara Menghitung Pajak Penghasilan atau PPh 21 untuk Karyawan
- Kategori dan Cara Menghitung BMI (Body Mess Index)
- Pengertian dan Cara Menghitung NPV (Net Present Value)
***
Komentar Terbaru