Gourmetamigurumi.com – Budidaya melon hidroponik bisa kamu lakukan dengan memakai 4 teknik di bawah ini. Tapi, secara menyeluruh semuanya harus sesuai akan proses dari : pembibitan, persemaian, penanaman, pemberian nutrisi, pemeliharaan, sampai siap panen. Sebagaimana yang telah di ketahui, melon termasuk buah musiman yang masukd alam kategori tanaman merambat. Untuk pembudidayaannya sendiri, terbilang mudah dan peminatnya juga cukup banyak. Yuk, mulailah melakukan pembudidayaan buah tersebut melalui beberapa teknik di bawah ini !
Teknik Budidaya Melon Hidroponik yang Mudah
Produksi nasional komoditas dari buah melon di tahun 2020, telah mencapai 138,177 ton. Kemudian menurun tiap tahun sampai menyentuh 118,711 ton di tahun 2022. Penurunan produksi ini telah di sebabkan oleh iklim ekstrim dan pemberian hara yang memang kurang terserap oleh tanaman. Budidaya memakai sistem hidroponik, sudah menjadi salah satu upaya di dalam meningkatkan produksi melon yang berkualitas. Hidroponik menjadi budidaya tanaman tanpa memerlukan tanah. Tekniknya sendiri, sudah menjadi paling ramah lingkungan dan berikut ada beberapa metode yang bisa di ikuti :
1. Teknik Substrat
Teknik pertama yang ingin mimin beritahukan adalah sistem substrat. Di mana sistem tersebut sudah menjadi salah satu teknik yang mana memakai media tanam dengan formulasi padatan. Media tanam yang paling sering di gunakan dengan teknik ini ialah cocopeat. Nah, cocopeat sendiri memiliki kapasitas tukar kation dan porositas total yang tinggi. Sehingga, mampu untuk menyerap hingga mempertahankan unsur hara. Pemberian larutan nutrisi ke tanaman, bisa di lakukan lewat irigasi atas tetes dengan frekuensi interval per harinya 3 – 5 kali.
2. Teknik Dutch Bucket
Selanjutnya, kamu bisa memakai sistem atas teknik Dutch Bucket. Di mana ini termasuk ke dalam sistem budaya hidroponik yang nutrisinya, mampu di berikan dalam bentuk tetesan. Bagi media tanaman secara terus menerus dan kelebihannya akan langsung di alirkan melalui pipa pembuangan. Nanti, akan langsung di kembalikan pada bak penampungan nutrisi untuk kedepannya bisa di gunakan lagi. Media tanam yang biasa di gunakan beruapa batu apung, pasir, serbuk gergaji, juga gambut.
3. Teknik Nutrient Film Technique ( NFT )
Mekansime kali ini dapat memakai irigasi hidropnik NFT, yang airnya langsung di alirkan ke deretan akar tanaman secara dangkal. Akar tanaman ini, akan berada pada lapisan dangkal yang memang memiliki kandungan nutrisi sesuai akan kebutuhan tanaman. Terutama di sekeliling perakaran terdapat selapis nutrisi yang baik. Pemberian nutrisi ini, akan selalu di lakukan secara terus menerus dalam kurun waktu 24 jam. Pengaliran nutrisi secara tipis, dapat menyebabkan akar tanaman mendapatkan air, kemudian nutrisi, hingga oksigen cukup.
4. Budidaya Melon Hidroponik dengan Deep Flow Technique ( DFT )
Ini menjadi sistem atau teknik terakhir dalam melakukan budidaya melon hidroponik. DFT pada tanaman tersebut, bisa di lakukan dengan cara meletakkan akar tanaman pada lapisan air di dalam kedalaman lapisan 64 – 6 cm. Prinsip kerja dari sistem Deep Flow Technique ialah mensirkulasi larutan nutrisi tanaman dalam kurun waktu 24 jam secara terus menerus. Sistem DFT kurang lebih prinsipnya mirip dengan NFT. Akan tetapi, lapisan dari nutrisinya jauh lebih dalam. Di saat terjadi pemadaman listrik, sistemnya masih bisa mempertahankan larutan nutrisi pada sekitar perakaran tanaman itu sendiri.
Kurang lebih, itulah budidaya melon hidroponik yang bisa kamu ketahui bedasarkan 4 teknik di atas. Semoga penjelasan dari setiap tekniknya, bisa kamu mengerti dengan sebaik mungkin.
Komentar Terbaru