Dalam bidang perekonomian banyak kata-kata bagi orang awam sangat sulit untuk memahami. Salah satunya adalah inflasi, sebenarnya apa itu inflasi? Masih banyak orang yang tidak tahu apa itu inflasi dan apa dampaknya bagi suatu negara, masyarakat, bahkan ke investasi dari masing-masing individu. Sangat penting untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap investasi sehingga Anda tidak bingung dan salah langkah saat melakukan investasi.
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.
Badan Pusat Statistik (BPS) biasanya melakukan penghitungan inflasi dengan melakukan link ke metadata SEKI-IHK.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat menjadi inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia serta Indeks Harga Konsumen (SEKI-IHK) sangat menentukan inflasi tersebut.
Berdasarkan the Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP), IHK dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok pengeluaran, yaitu: 1. Bahan Makanan. 2. Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau. 3. Perumahan. 4. Sandang. 5. Kesehatan. 6. Pendidikan dan Olahraga. 7. Transportasi dan Komunikasi. Data pengelompokan tersebut telah melalui Survei Biaya Hidup (SBH).
Penyebab Inflasi
Tingginya Peredaran Uang
Inflasi yang satu ini karena oleh tingginya peredaran uang di masyarakat, sehingga menjadi lebih banyak dari yang dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi ketika jumlah barang di pasaran sedang tetap, tetapi uang yang beredar di masyarakat mencapai dua kali lipat.
Meningkatnya Permintaan
Meningkatnya permintaan barang dan jasa tertentu adalah salah satu hal yang bisa menyebabkan terjadinya inflasi. Hal ini terjadi karena kebutuhan-kebutuhan terhadap barang atau jasa yang diminta tidak tersedia. Sementara permintaan masyarakat terhadapnya semakin tinggi, dan hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya kelangkaan barang di pasaran.
Meningkatnya Biaya Produksi
Di saat permintaan terhadap suatu barang sedang tinggi-tingginya tetapi bahan baku nya langka juga dapat menyebabkan inflasi. Barang-barang tersebut akan menjadi jauh lebih mahal daripada sebelumnya, sementara perusahaan-perusahaan terkait harus tetap memproduksi barang yang sedang banyak permintaan di pasaran.
Pengaruh Inflasi Terhadap Investasi
Setelah memahami apa saja jenis atau macam inflasi, sudah tahukah Anda apa pengaruh inflasi? Utamanya terhadap aset dan investasi. Pada dasarnya inflasi memang tidak selalu berpengaruh negatif. Artinya ada juga pengaruh positifnya. Pengaruh positif dari adanya inflasi ini sangat berdampak pihak-pihak yang menjadi debitur dan pengusaha.
Bagi debitur, adanya inflasi ini bisa menjadikan uang yang mereka kembalikan memiliki nilai lebih rendah pada saat meminjamnya. Sementara itu bagi para pengusaha, adanya inflasi memungkinkan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dari dengan biaya produksi yang telah mereka keluarkan.
Meskipun memiliki pengaruh positif, secara umum atau lingkup yang lebih luas, pengaruh negatif inflasi cenderung lebih banyak. Bahkan memiliki potensi membahayakan stabilitas ekonomi dan perekonomian suatu negara.
Sementara itu, dalam lingkup kecil pun inflasi juga memiliki pengaruh yang buruk terhadap aset. Baik itu likuid maupun non-likuid. Tapi aset likuid cenderung lebih rentan terhadap inflasi. Demikian halnya dengan investasi.
Beberapa jenis contoh investasi yang bisa terpengaruh oleh adanya inflasi adalah saham, obligasi, dan reksa dana. Hanya saja jenis-jenis investasi tadi cukup memiliki daya tahan dari gempuran inflasi. Pasalnya akan menghasilkan pengembalian dalam bentuk bunga.
Itulah kenapa banyak investor yang menempatkan uangnya dalam bentuk saham, obligasi, dan reksa dana. Mereka berusaha menjaga simpanannya agar tetap aman dari pengaruh berbagai jenis dan macam inflasi.
Komentar Terbaru