Orang awam mungkin kesulitan untuk mengerti istilah-istilah bidang keuangan. Salah satunya adalah deflasi. Pengertian deflasi adalah penambahan nilai mata uang, antara lain, dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar. Tujuannya mengembalikan daya beli uang yang nilainya menurun. Seperti misalnya gejala perekonomian yang merupakan akibat keadaan tersebut, seperti penurunan produksi, langkanya lapangan kerja, dan rendahnya daya beli masyarakat.
Deflasi juga merupakan suatu kejadian di mana harga barang yang ada di sebuah negara menjadi menurun. Penurunan harga barang tersebut, bisa terjadi secara periodik maupun secara langsung atau bersamaan.
Jika Anda menyimak sekilas, mungkin hal ini akan membuat girang para ibu rumah tangga. Mereka bisa langsung melakukan kegiatan belanja bulanan secara besar-besaran. Biasanya, masyarakat akan langsung menyetok barang-barang yang mereka butuhkan.
Dalam saat yang bersamaan, deflasi yang terjadi di sebuah negara akan lebih berdampak ke pemilik usaha. Hal ini akan berdampak ke semua pemilik usaha, baik yang menyediakan barang maupun jasa.
Perusahaan terus-menerus merugi dengan aktivitas jual beli tersebut. Alhasil, para pengusaha harus menyiasatinya dengan cara melakukan pengurangan biaya produksi.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) ke karyawannya menjadi opsi paling masuk akal. Sebab, banyak dari pemilik usaha yang tidak mau mengurangi biaya produksinya di sektor lain seperti menggunakan bahan baku yang lebih murah. Hal ini akan berisiko membuat selera konsumen pun berubah.
Faktor Penyebab Deflasi
1. Peraturan Bank sentral tentang kebijakan yang telah ditetapkan.
Otoritas moneter adalah suatu entitas yang memiliki wewenang untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar pada suatu negara dan memiliki hak untuk menetapkan suku bunga dan parameter lainnya yang menentukan biaya dan persediaan uang. Umumnya otoritas moneter adalah bank sentral, meskipun kadang kala lembaga eksekutif pemerintah mempunyai hak tertinggi untuk menetapkan kebijakan moneter dengan cara mengendalikan bank sentral.
2. Terlalu banyak hasil Produksi yang sama
Banyaknya penawaran daripada permintaan juga menjadi salah satu penyebab deflasi. Perusahaan yang mempunyai banyak produksi yang sama akan berlomba-lomba untuk menurunkan harga jualnya agar konsumen mau membeli barang mereka.
3. Penurunan permintaan terhadap barang
Penurunan terhadap permintaan barang juga salah satu masalah timbulnya deflasi. Biasanya konsumen sudah memiliki alternatif lain untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, banyak bisnis atau perusahaan yang menghasilkan produk tertentu namun tidak memperhitungkan secara tepat kuantitas hasil produksi. Sehingga jika terlalu banyak produksi tanpa peningkatan permintaan masyarakat terhadap produk tersebut akan berakibat barang yang tidak laku.
Jenis-Jenis Deflasi
Setelah memahami pengertian deflasi di atas, hal lain yang harus Anda ketahui adalah jenis-jenis deflasi. Ada 2 jenis deflasi, yaitu :
1. Deflasi Strategis
Pengertian deflasi strategis adalah deflasi yang terjadi karena penetapan kebijakan mengenai pengendalian terhadap gejala konsumsi yang berlebihan di masyarakat. Deflasi ini terjadi karena kebijakan yang dilakukan pemerintah menurunkan suku bunga melalui bank sentral negara.
Tingkat suku bunga yang rendah akan mendorong masyarakat (konsumen) meminjam uang dari bank. Sedangkan perusahaan (produsen) berlomba-lomba menyimpan uang di bank dengan harapan memperoleh bunga yang besar.
Hal ini menyebabkan uang yang beredar terlalu sedikit dan terjadi penurunan harga barang. Dampak deflasi terus menerus ini akan membuat kondisi perekonomian menjadi tidak stabil.
2. Deflasi Sirkulasi
Pengertian deflasi sirkulasi adalah deflasi yang terjadi dalam transisi ekonomi yang meningkat menjadi kemerosotan perekonomian. Pada deflasi sirkulasi terjadi ketidakseimbangan antara daya produksi dan konsumsi sehingga meyebabkan harga barang-barang menjadi turun.
Terjadinya deflasi ini diawali dengan penurunan signifikan terhadap kebutuhan masyarakat pada barang ekonomis sehingga mengakibatan penurunan harga yang drastis. Memproduksi barang serupa dalam jumlah yang berlebihan menjadi penyebab utama terjadinya kondisi tersebut.
Komentar Terbaru