Tak lupa dan tak boleh luput dari perhatian adalah investasi. Sebab investasi bisa membantu Anda mencapai tujuan finansial Anda di masa depan. Nah, pertanyaan selanjutnya adalah investasi apa yang cocok dan bisa Anda jadikan pilihan? Salah satu contohnya adalah investasi obligasi.
Dari banyaknya informasi investasi yang beredar, Anda perlu pahami bahwa ada tujuh produk investasi yang bisa Anda jadikan pilihan. Beberapa produk investasi tersebut di antaranya tabungan, deposito, reksa dana, obligasi, saham, emas, dan properti.
Produk-produk investasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karena itu, sebelum menjatuhkan pilihan, cari tahu sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya informasi soal investasi tersebut.
Pengertian Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang terbit oleh entitas pemerintahan atau perusahaan dengan jangka waktu tertentu. Ringkasnya, penerbit obligasi adalah pihak yang berutang dan pemegang obligasi adalah pihak yang berpiutang.
Dalam obligasi, jatuh tempo pembayaran utang beserta bunganya (kupon) yang menjadi kewajiban penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Jangka waktu obligasi yang berlaku di Indonesia umumnya 1 hingga 10 tahun.
Penerbitan obligasi adalah salah satu upaya menghimpun dana dari masyarakat yang akan mereka pakai sebagai sumber pendanaan. Bila melihat dari sudut pandang pebisnis, obligasi bisa untuk mendapatkan dana segar demi berjalannya usaha.
Sementara Negara memandang obligasi sebagai sumber pendanaan untuk membiayai sebagian defisit anggaran belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kelebihan Investasi Obligasi
Investasi Yang Aman
Investasi obligasi merupakan investasi yang keamanannya lebih terjamin. Pasalnya, transaksi pembayarannya telah terjamin oleh UU No. 24 Tahun 2002. Keamanan ini berlaku terutama jika kamu melakukan investasi pada obligasi yang terbit bersumber dari negara.
Kelebihan ini menjadi salah satu alasan utama orang memilih investasi obligasi meski memang tetap harus memikirkan risiko dan kekurangan lainnya.
Pendapatan Yang Terjamin
Investasi obligasi sangat cocok untuk dana pensiun ketika Anda sudah tua nanti. Pendapatan dari obligasi dapat kita prediksi sampai tahun-tahun berikutnya. Ini berarti investasi obligasi cocok untuk masuk ke dalam portofolio investasi Anda. Pasalnya, obligasi dapat menambal kebocoran jika terjadi penurunan nilai terhadap investasi saham jika Anda bermain di saham juga.
Pensiunan sering kali mengandalkan dana dari obligasi karena pendapatannya sangat terjamin. Sebab, dalam kontrak sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan didapatkan oleh pemegang obligasi.
Keuntungan Berupa Bunga Atau Kupon
Saat Anda memutuskan untuk berinvestasi obligasi, maka akan mendapatkan kupon yang memiliki nilai lebih tinggi dengan bunga deposito. Semakin panjang jangka waktu obligasi, semakin tinggi nilai kupon yang akan Anda dapatkan nanti. Secara tidak langsung, Anda akan mendapatkan keuntungan yang cukup menggiurkan.
Kekurangan Investasi Obligasi
Risiko Uang Tidak Kembali
Salah satu kekurangan obligasi adalah uang Anda memiliki risiko tidak kembali. Apabila perusahaan yang kamu investasikan mengalami kerugian, pastinya investor tidak akan memperoleh keuntungan, bahkan seluruh pokok utang tidak kembali.
Akan tetapi, jangan khawatir saat melihat kondisi tersebut. Sebab, hal tersebut biasanya terjadi dengan obligasi yang keluar dari perusahaan swasta. Apabila negara yang menerbitkannya, investasi ini cenderung lebih aman karena dilindungi oleh undang-undang.
Tidak Dapat Mencairkannya Setiap Saat
Berbeda halnya dengan saham, obligasi tidak bisa Anda cairkan setiap saat ketika Anda sedang membutuhkan dana darurat. Dengan demikian, sebaiknya Anda harus berpikir-pikir terlebih dahulu saat hendak memulai investasi obligasi. PAstikan dana tersebut tidak terpakai dan merupakan dana yang mengendap.
Risiko Tingkat Bunga
Risiko tingkat bunga dari obligasi lebih tinggi jika membandingkannya dengan saham. Suku bunga mempengaruhi langsung nilai obligasi. Apabila Anda menjualnya sebelum masuk waktu jatuh tempo, kamu akan mengalami kerugian.
Komentar Terbaru