instrumen investasi untuk pemula

4 Instrumen Investasi Untuk Pemula

Belakangan instrumen investasi untuk pemula tengah menjadi trend. Kondisi yang tidak menentu membuat orang sadar bahwa menghemat uang dan berinvestasi adalah hal penting. Dengan bantuan teknologi, kini orang-orang semakin mudah untuk menginvestasikan uangnya.

Dalam usaha untuk mengumpulkan pundi-pundi harta, berinvestasi merupakan salah satu cara yang biasanya dapat Anda tempuh. Dengan melakukan investasi, seseorang bisa mendapatkan keuntungan dari bunga atau return. Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya berinvestasi, semakin banyak pula yang berhasil mencapai tujuan finansial masing-masing.

Banyak orang yang memiliki minat tinggi pada dunia investasi, namun sayangnya minim edukasi. Ingin terjun ke dunia investasi tapi tidak tahu harus mulai dari mana. Oleh karena itu, berikut 5 instrumen investasi terbaik untuk pemula.

Logam Mulia (Emas)

Logam mulia–atau emas–merupakan salah satu instrumen investasi yang paling konvensional. Jika Anda melihat orang tua kita, biasanya banyak yang berinvestasi di emas. Bentuknya pun perhiasan, bukan emas utuh. Sebagai investor pemula, Anda juga bisa memilih logam mulia untuk mulai berinvestasi. Sebenarnya harga emas juga fluktuatif. Jadi, bisa saja pas butuh dana tunai dan Anda menjualnya, harganya mungkin saja turun. Jadi, risiko rugi tetap ada.

Selain itu, juga ada risiko dari segi keamanan, apalagi jika hanya Anda letakkan di rumah. Anda juga harus memperhitungkan hal ini jika ingin mengandalkan emas sebagai instrumen investasi untuk mencapai tujuan finansial. Jika memang ini menggunakan emas dapat menjualnya bertahun-tahanu kemudian sehingga mendapatkan selisih harga yang cukup tinggi.

Deposito, Instrumen Investasi Sederhana

Deposito merupakan salah satu instrumen jangka pendek yang tersedia di semua bank. Sistemnya seperti Anda menabung di bank tetapi tidak bisa menarik tabungan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Anda dapat menentukan sendiri jangka waktu jatuh tempo, mulai dari 3 bulan hingga satu tahun. Dengan menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu di deposito, Anda bisa mendapatkan keuntungan mulai dari 5 hingga 8 persen per tahun.

Uang tersebut harus tetap berada di dalam bank. Jika Anda mengambil uang tersebut sebelum jatuh tempo, maka Anda akan terkena denda. Deposito menjadi pilihan banyak orang karena risiko investasi yang cukup rendah. Deposito juga merupakan instrumen investasi yang paling aman. Karena merupakan produk bank, jadi mendapatkan jaminan dari LPS hingga batas jumlah tertentu.

Reksadana

Reksa dana bisa dibilang instrumen investasi kolektif yang dilakukan oleh pihak tertentu–yang disebut dengan Manajer Investasi–dari banyak investor. Lalu kemudian manajer tersebut dapat membeli pada produk-produk investasi sesuai permintaan. Karena kolektif, maka risiko dan imbal juga terbagai antara investor yang ikut mempercayakan dananya untuk dikelola oleh si Manajer Investasi ini.

Sebagai investor pemula, pilihan reksadana ini juga sangat cocok karena tidak perlu bingung mempelajari pasar, memilih produk, hingga memutuskan kapan beli dan kapan jual. Semua sudah menjadi tugas dari Manajer Investasi. Yang perlu Anda lakukan adalah memantau kinerja si Manajer Investasi saja.

Saham, Instrumen Investasi dan Resikonya

Sebelum berinvestasi saham, ada baiknya untuk bisa mencari tahu terlebih dahulu apa itu saham dan bagaimana profil dan risikonya. Adatiga hal yang sebaiknya Anda lakukan jika ingin bermain saham untuk pertama kali. Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu saham yang akan dibeli. Cari tahu dengan detail seperti apa profil perusahaan dan trennya saat ini.

Dapat dikatakan sebagai bukti hak kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Saat kita membeli saham, maka saat itulah kita sedang membeli hak atas kepemilikan terhadap perusahaan. Investasi saham termasuk investasi yang berisiko cukup tinggi. Karena itu, kalau Anda ingilangsung mulai dengan investasi saham, Anda harus belajar banyak hal terlebih dahulu.