Cara Merawat Sawit yang Baru Tanam Agar Cepat Besar

Cara Merawat Sawit yang Baru Tanam Agar Cepat Besar

Gourmetamigurumi.comCara merawat sawit baru tanam sedikit berbeda dengan tanaman lainnya, jenis ini memiliki tingkat sensitivitas yang terbilang cukup tinggi. Karena itulah, harus ada perawatan khusus serta telaten agar kelapa sawit bisa tumbuh semaksimal mungkin. Jika salah dalam melakukan perawatan, maka bisa saja menyebabkan sawit langsung mati atau bahkan produktivitasnya menurun. Untuk lebih jelasnya lagi, langsung saja simak penjelasannya pada bacaan berikut.

Cara Merawat Sawit Baru Tanam dengan Baik

Tanaman sawit yang baru saja mulai kamu tanam, terbilang sangat rentan terserang hama dan penyakit oleh lingkungan sekitarnya. Karena itulah, mimin ingatkan kembali bahwasannya harus ada perawatan khusus serta telaten di dalam melakukannya. Secara umum, pemeliharaan sawit telah terbagi ke dalam 2 tahapan. Pertama adalah TBM ( Tanaman Belum Menghasilkan ), kedua adalah TTM( Tahapan Tanaman menghasilkan.. Nah, pada artikel ini kamu akan melihat jenis pertama terlebih dahulu.

Tahap Tanaman Belum Menghasilkan

Pada tahapan ini, bisa terjadi pada bulan pertama sampai masa panen di usia 30 sampai 36 bulan. Nah, fase-fase tersebut terbilang krusial, lantaran nantinya akan berpengaruh kepada sawit yang di hasilkan. Fase ini, para petani masih sangat harus memerlukan adanya rangkaian perawatan secara intensif, berikut beberapa tahapannya :  

1. Melakukan Konsolidasi

Pada dasarnya, siapapun yang ingin melakukan budidaya tanaman ini harus memakai lahan yang cukup luas. Dalam hal ini, wajar saja jika terjadi kesalahan cukup sering dalam proses penanamannya. Itu semua lantaran terlalu terburu-buru di saat menanam maupun kurangnya pengawasan. Sebab itu, petani mimin rasa harus melakukan adanya konsolidasi.

Ini adalah tahapan rehabilitasi terhadap tanaman yang baru saja di tanam. Konsolidasi ini bukan tanpa tujuan, melainkan agar tanaman bisa tumbuh dengan sempurna, sehat, juga normal dan tegak. Kegiatan di dalam konsolidasi terdiri atas : pendataan tanaman yang cacat, mati, sampai mana saja yang sudah terkena hama / penyakit Selain daripada itu, pengupayaan di dalam penegakan tanaman tumbang juga masuk di dalamnya. 

2. Cara Merawat Sawit Baru Tanam dengan Pemeliharaan Piringan Pohon

Selanjutnya, cara merawat tanaman ini adalah dengan melakukan pemeliharaan piringan pohon atau bahasa lainnya adalah penyiangan. Nah, hal tersebut di lakukan demi bisa menyingkirkan berbagai jenis gulma dari permukaan tanah seluas area piringan yang sudah di tentukan. Dengan begitu, tanaman bisa langsung terbebas dari hama.

Penyiangan ini tentunya bisa kamu lakukan dengan memakai cara manual yakni menggaruk tanah dengan luas yang telah di tetapkan. Setelahnya, singkirkan gulma dari area piringan pohon. Atau kamu bisa juga memakai zat kimia, yakni herbisida dengan kegunaan mematikan gulma secara efektif nan efisien.

3. Pemupukan

Sama seperti tanaman atau pohon yang kamu tanam di kebun samping rumah. Pemupukan ii di pergunakan dalam memberikan tambahan unsur hara dalam tanah. Itu berguna sebagai antibodi tanaman, serta bisa mencegah timbulnya hama maupun penyakit. Nantinya, sawit yang kamu tanam bisa tumbuh dengan baik dan hasil panen jauh lebih optimal lagi.

4. Tunas Pasir

Kegiatan penunasan sengaja di lakukan demi bisa memotong daun sawit yang telah terlihat tua. Di mana bagian tersebut memang tidak memiliki manfaat bagi tanaman. ketika daun hampir terlihat kering, di saat itulah terjadinya proses perpindahan terkait zat makanan dari daun tua ke area pucuk. Tujuannya adalah demi bisa menjaga produktivitas tanaman sekaligus sebagai sanitasi bagi pohon kelapa sawit. Tunas pasri biasanya, akan di lakukan oleh para petani di kala sawit masuk usia 24 bulan atau 6 bulan sebelum adanya panen untuk pertama kali.

Itulah beberapa tahapan yang bisa kamu lakukan dalam cara merawat sawit baru tanam. Sisanya, kamu bisa melakukan pengendalian hama / penyakit dan persiapan sarana panen saja.