Gourmetamigurumi.com – Senjata tradisional Maluku. Maluku merupakan salah satu provinsi yang berada di Indonesia Timur. Wilayah ini di kenal oleh banyak orang dengan sebutan pulau seribu. Hal ini karena terdiri dari sekitar 1207 pulau kecil. Selain itu, Maluku juga memiliki keberagaman budaya, suku, kesenian dan adat istiadat sebagai ciri khasnya. Salah satunya adalah senjata tradisional Maluku yang masih di gunakan sampai saat ini.
Macam-Macam Senjata Tradisional Maluku
Berikut ini beberapa macam senjata tradisional Maluku yang dapat Anda ketahui, antara lain:
1. Parang Salawaku
Senjata tradisional yang pertama adalah parang salawaku dengan bentuknya sepasang parang dan perisai. Kedua senjata tersebut terdapat lambang gambar dari pemerintah kota Ambon yang di artikan sebagai kemerdekaan rakyat. Awalnya senjata ini di gunakan untuk berperang, tetapi saat ini di jadikan sebagai properti dalam tarian cakalele. Bahan dasar pembuatan senjata ini, yaitu besi. Biasanya ukurannya sekitar 90 sampai 100 cm. Namun, senjata tersebut di sesuaikan dengan ukuran pemiliknya, sehingga sangat beragam.
Tarian cakalele adalah tarian yang mempunyai simbol kekuatan, keberanian, dan semangat dari laki-laki asli Maluku. Tarian ini di mainkan oleh 30 orang pria dan wanita dengan di iringi musim drum, flute dan bia. Biasanya tarian ini di lakukan saat penyambutan tamu atau upacara adat.
Dalam tarian ini, parang di genggam pada tangan kanan oleh penari artinya keberanian. Sedangkan, salawaku di genggam pada bagian tangan kiri artinya semangat perjuangan dalam memperoleh keadilan.
Filosofi dari senjata ini adalah menyimbolkan anak laki-laki yang mempunyai kelebihan. Makna dari senjata parang, yakni elemen yang keras seperti ayah, sedangkan salawaku, yakni lembut seperti ibu. Senjata parang salawaku memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai senjata perang, simbol pemerintahan kota Ambon, dan pelengkap tarian cakalele.
2. Kalawai
Senjata tradisional yang kedua adalah kalawai dengan bentuknya terdiri dari 3 mata tombak yang di ikat dengan erat pada sebilah bambu panjang untuk pegangannya. Biasanya senjata tersebut di gunakan oleh nelayan untuk berburu gurita, ikan, cumi-cumi dan lain sebagainya.
Senjata kalawai berasal dari bahasa Maluku Tengah, yakni kala dan wai. Kala mempunyai arti tikam, sedangkan wai berarti air. Jika di gabungkan berarti menikam air. Senjata ini memiliki ciri khas dengan ujungnya yang runcing, sehingga apabila di gunakan dalam berburu ikan tidak akan lepas.
Nelayan biasanya berburu dengan berbagai strategi, yakni dengan menyinari ikan dengen senter yang sangat silau pada saat malam hari. Apabila ikan sudah diam, maka nelayan akan menikamnya menggunakan senjata kalawai.
Berbeda dengan parang salawaku, senjata kalawai ini tidak di gunakan untuk perang. Dalam menggunakannya, tentu saja harus memiliki keahlian yang cukup mumpuni agar tidak membahayakan diri sendiri.
Menariknya, senjata ini masih di gunakan sampai saat ini karena memiliki efektifitas waktu yang baik. Selain itu, penggunaanya sangat ramah lingkungan. Hal ini bisa terjadi sebab tidak merusak terumbu karang di dalam laut pada saat sedang berburu ikan.
Demikian penjelasan menarik di atas yang dapat di sampaikan mengenai senjata tradisional maluku dan filosofinya. Semoga setelah membaca artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, pengetahuan dan juga wawasan. Serta kedepannya, dapat bermanfaat dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Komentar Terbaru