Gourmetamigurumi.com – Perbedaan Pemasaran Online dan Offline. Ada beberapa hal penting yang harus di ketahui dalam menentukan strategi pemasaran untuk menjual produk dan jasa. Salah satunya adalah memahami perbedaan antara pemasaran online dan offline. Hal ini karena kedua strategi tersebut memiliki tujuan yang sama, tetapi metode yang di terapkan berbeda-beda. Untuk itu, para pelaku bisnis dapat memilih strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan target pasar. Lalu, apa saja perbedaan pemasaran antara kedua metode tersebut? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.
Perbedaan Pemasaran Online dan Offline
Pemasaran adalah kegiatan untuk memperkenalkan dan menginformasikan produk atau jasa yang di jual. Hal ini bertujuan agar konsumen mengetahui dan membeli produk tersebut. Berikut ini adalah beberapa perbedaan pemasaran dengan kedua metode tersebut, antara lain:
1. Jumlah Modal
Perbedaan pertama dapat di lihat pada jumlah modal yang di keluarkan. Hal ini karena kedua metode pemasaran tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kemudian, pemasaran offline menghabiskan biaya yang lebih besar karena menggunakan media massa sebagai media promosi. Sementara itu, biaya yang di keluarkan dalam pemasaran online tidak besar karena di lakukan melalui media daring. Mulai dari FBAds, Google Ads, TikTok Ads, Instagram Ads dan Twitter Ads. Walaupun begitu, biaya yang di keluarkan tidak banyak di bandingkan dengan iklan di media massa.
2. Sistem Pemasaran
Kedua bisa di lihat dari sistem pemasaran dari kedua metode tersebut. Sistem pemasaran online tidak memerlukan beberapa hal yang sulit di lakukan, memakan banyak biaya dan tenaga. Mulai dari mencetak brosur, menyiarkan secara langsung, bertemu langsung dan lain sebagainya. Sementara itu, sistem pemasaran offline membutuhkan marketing kit fisik. Mulai dari brosur, baliho, videotron, dan lain lain. Selain itu, juga membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak karena di lakukan secara langsung.
3. Jenis Produk
Selanjutnya, perbedaan yang ketiga adalah jenis produk. Penjual harus menampilkan bukti fisik secara langsung kepada pembeli dalam produk pemasaran offline. Tujuannya agar pembeli dapat mengetahui produk yang di beli secara detail dan lebih rinci. Kemudian, dalam pemasaran online cukup menampilkan melalui gambar dan deskripsi yang berkaitan dengan produk. Selain itu, penjual dapat membuat content video supaya pembeli bisa melihat review secara detail dari produk yang di jual.
4. Jumlah Produk
Dalam pemasaran offline, penjual tidak bisa menampilkan jumlah produk. Kecuali sudah melakukan perhitungan stok. Hal ini membuat pembeli merasa kesulitan saat ingin membeli barang dalam jumlah yang banyak. Sementara itu, data jumlah produk akan terupdate secara otomatis pada sistem saat proses pembelian dalam pemasaran online. Hal ini tentunya dapat memberikan kemudahan pembeli dalam mencari informasi tentang jumlah barang yang tersedia.
5. Cara Pembayaran
Pada pemasaran online, pembeli dapat menggunakan cara pembayaran melalui top-up dan kartu kredit (CC). Sedangkan dalam pemasaran offline, pembayaran bisa di lakukan dengan transfer bank yang di distribusikan ke bagian pemasaran. Selain itu, sistem pembayaran juga dapat menggunakan cash atau tunai, tetapi ada banyak toko yang menyediakan pembayaran dengan barcode.
Demikian penjelasan menarik di atas yang dapat di sampaikan tentang perbedaan pemasaran online dan offline yang perlu diketahui. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan dan juga wawasan. Serta kedepannya, dapat bermanfaat dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Komentar Terbaru