Mempelajari Grafik Tes Koran yang Baik dan Benar

Mempelajari Grafik Tes Koran yang Baik dan Benar

Gourmetamigurumi.comGrafik tes koran yang baik sudah menjadi hal yang wajib kamu ketahui. Ada banyak sekali jenis tes yang digunakan dalam sebuah tempat kerja, layaknya tes bakat psikologis, numerik, juga verbal. Nah, salah satu yang paling di uji dalam proses lamaran kerja ialah tes koran.

Tes satu ini, biasanya akan di gunakan dalam menguji kemampuan serta mengetahui karakter atau kepribadian seseorang. Untuk bisa mengetahui apa itu tes koran dan seperti apa contoh daripada grafiknya. Maka, kamu harus simak ulasan yang ada dalam artikel ini.

Mengenal Grafik Tes Koran yang Baik

Tes koran menjadi kelanjutan atas tingkat penyaringan resume atau lebih dikenal sebagai CV dari para pelamar. Setelah melalui beberapa tahapan seleksi, nantinya pelamar akan di hadapkan pada  tes tersebut. Kadang kala, penyebutan nama tes ini ialah tes Pauli dan tes Kraepelin. Untuk tes Kraepelin, pertama kali dilakukan oleh Emil Kraepelin selaku seorang psikiater dari Jerman. Emil sendiri memiliki pengetahuan di bidang psikologi medis, khususnya untuk penyakit jiwa.

Emil Kraepelin telah lahir sejak tanggal 15 Februari 1856, kemudian ia mengajar di kampus Leipzig pada tahun 1874. Dirinya mempelajari tes psikologi dan juga neuropatologi sampai dengan Kraepelin diciptakan, masih saja di pergunakan oleh beberapa praktisi psikologi. 

Sedangkan untuk tes Pauli, sudah dikembangkan oleh Richard Pauli sejak tahun 1938 sebagai penyempurnaan dari tes Kraepelin. Bentuk tesnya memakai perhitungan angka demi angka, terstruktur dari atas hingga ke bawah. Peserta yang mengikuti tes tersebut, hanya perlu menuliskan angka terakhir saja. Jadi, jika ada angka 4 juga 8, maka peserta cukup menulis angka 2 yang di dapat dari hasil penjumlahannya. 8 +4 = 12, maka cukup 2 saja yang di tulis.

Untuk tes Kraepelin, di bagi atas 45 seri angka dengan satuan mulai dari 0 sampai dengan 9. Kemudian di susun secara acak dan vertikal sekitar 60 angka / jalurnya. Peserta bisa menambahkan 2 dari angka-angka yang dimulai dari bawah dalam waktu singkat untuk bisa di kerjakan secara cepat.

Melihat Grafik Tes Koran yang Baik

Jumlah untuk angka dari bawah ke atas maupun sebaliknya, seperti contoh : 3 + 1 sama dengan 4, maka di catat pada tengah angka yang di tambahkan dengan di tulis angka 4. Apabila angka yang kamu tambahkan lebih dari 10, maka tulis hanya angka belakangnya saja. Seperti : 10 = 0.

Kamu tahu, ketika kamu melihat di tes koran ataupun tes Krapelin bukan dari jumlah angka yang di jumlahkan melainkan dari hasil grafik tes. Cobalah untuk bisa mendapatkan grafik yang stabil, tidak naik juga jatuh terlalu bawah. Yang pada akhirnya, membuat tidak begitu stabil akibat turun tajam. Untuk itulah, buat sekiranya beberapa patokan atas banyak angka yang memang harus di kerjakan dari awal. Dengan cara inilah, maka kamu bisa mendapatkan grafik tes koran yang baik.

Mengkategorikan Hasil Grafik Tes Koran

Setelah memahaminya dengan baik, maka berikut ini adalah kategori dari hasil tes tersebut : 

  • Apabila di peroleh melalui hasil grafik datar, maka hal tersebut menunjukan bahwasannya peserta di dalam pekerjaan selalu stabil.
  • Apabila angka yang kamu peroleh mendapatkan hasil grafik meningkat, maka akan menunjukkan apakah peserta dalam pekerjaan bisa mendapatkan peningkatan.
  • Apabila di peroleh hasil grafik menurun. Maka, menunjukan bahwa peserta di tempat kerja akan menunjukan penurunan layaknya : mudah lelah, kurang berprestasi, sering cepat bosan.
  • Apabila hasil menunjukan diagram gelombang, maka peserta dalam pekerjaan mampu memberikan ketidakstabilan.

Harus di ingat, bahwasannya waktu yang di butuhkan untuk tes koran akan semakin cepat. Maka dari itu, kamu harus pintar dalam menggunakan waktu yang sudah di berikan oleh penguji. Dengan mempelajari maupun mempraktekan tes koran, setidaknya bisa membantu kamu untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti tes tersebut secara nyata.