Meski sekilas terlihat mirip, ternyata ada perbedaan polymer clay dan plastisin yang jarang diketahui orang. Perbedaan apakah itu? Sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kamu siapkan dulu kedua bahan untuk membuat kerajinan tangan ini.
Dengan begitu, barulah kamu bisa membandingkan tekstur dan karakteristik antara keduanya. Namun, jika kamu mau cara yang lebih simple, kamu bisa menyimak ulasan berikut ini untuk membedakan polymer clay dan plastisin.
Definisi Polymer Clay dan Contohnya
Seperti yang kamu tahu, polymer clay merupakan salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat handicraft. Polymer memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan tanah liat. Bedanya, polymer clay memiliki warna yang beraneka ragam, sedangkan tanah liat hanya berwarna cokelat tua.
Beberapa contoh prakarya yang menggunakan polymer clay sebagai bahannya adalah hiasan bunga, patung, atau miniatur. Konon katanya, prakarya yang terbuat dari bahan ini lebih ramah lingkungan daripada pakai bahan yang lainnya.
Proses pembuatan prakarya dari polymer clay pun cukup mudah. Cara yang mesti kamu lakukan hampir sama dengan cara membuat adonan kue. Bahkan tahapan proses dari membuat adonan hingga membakar adonannya hampir mirip seperti adonan kue.
Meski begitu, di tahap membakar polymer clay agak sedikit tricky. Sebab, jika proses pembakarannya terlalu lama malah akan mempengaruhi warna dan aroma clay. Sedangkan jika proses pembakarannya terlalu singkat justru akan membuat tekstur clay menjadi lembek.
Karena itulah, perhatikan timing pembakaran setiap kali proses membakar hasil karya dari polymer clay. Biasanya, waktu ideal untuk proses membakar kerajinan dari polymer clay adalah sekitar 30 menit.
Definisi Plastisin dan Contohnya
Sebelum membahas perbedaan polymer clay dan plastisin, sebaiknya kamu ketahui dulu apa itu plastisin dan contohnya. Dengan begitu, barulah kamu bisa menentukan apa bedanya kedua bahan untuk membuat kerajinan tangan tersebut.
Jika menilik dari bentuknya, plastisin merupakan salah satu bahan prakarya yang bertekstur lunak dan terbuat dari lilin. Plastisin bisa kamu bentuk untuk membuat berbagai macam prakarya. Salah satunya adalah membuat miniatur hewan.
Bukan cuma itu saja, kamu juga bisa mengembangkan kreativitas dan daya imajinasi anak-anaka dengan memberi mainan plastisin. Tanpa sadar, anak-anak akan menciptakan berbagai macam bentuk karya abstrak maupun non abstrak sesuai dengan imajinasi mereka.
Bermain plastisin cukup aman untuk anak-anak, asakan nggak masuk ke dalam mulut atau dimakan. Oleh sebab itu, butuh pengawasan yang ketat dari orang dewasa setiap kali anak-anak bermain plastisin.
Untuk mendapatkan bahan plastisin yang bagus dan aman nggak cuma bisa kamu peroleh dengan cara membeli. Kamu juga bisa membuat plastisin hasil karyamu sendiri dengan menggunakan bahan-bahan dapur. Misalnya saja tepung, air, garam, krim tartar, dan berbagai jenis bahan lainnya.
Contoh Kerajinan Tanah Liat yang Mudah Dibuat
Perbedaan Bahan Polymer Clay dan Plastisin
Setelah mengetahui apa itu polymer clay dan plastisin, mari beralih ke pembahasan selanjutnya. Meski sama-sama kamu pakai untuk membuat kerajinan tangan, ternyata polymer clay dan plastisin cukup berbeda. Lantas, apa perbedaan polymer clay dan plastisin?
Dari segi karakteristik bahannya, polymer clay dan plastisin sama-sama memiliki tekstur lunak dan warna-warni. Hanya saja, bedanya polymer clay tidak mengandung kadar minyak, sementara plastisin mengandung minyak.
Perbedaan lain yang bisa kamu temukan adalah dari segi keras atau tidaknya bahan. Jika polymer clay terlalu lama berada dalam proses pengeringan, maka teksturnya bisa berubah menjadi keras. Sedangkan tekstur plastisin tidak akan berubah meskipun kamu sudah mengeringkannya.
Komentar Terbaru