jenis pupuk organik

6 Jenis Pupuk Organik Untuk Tanaman Anda

Agar tanaman di rumah tumbuh subur, tentu memerlukan perawatan yang insentif dengan memberikan pupuk organik. Pupuk sendiri biasanya mengandung unsur hara esensial seperti nitrogen, kalium dan fosfor untuk meningkatkan kapasitas retensi air tanah. Ada banyak jenis pupuk organik yang perlu Anda ketahui dan sangat bermanfaat untuk tanaman.

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk ini dapat berbentuk padat atau cair untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Selain itu juga mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.

Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

Ada beberapa jenis pupuk organik yang bermanfaat untuk tanaman yaitu:

1. Pupuk Kompos

Pupuk Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang menjadi bahan dasar untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa.

Bahan dari ternak yang sering termanfaatkan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Sedangkan tanaman air juga sangat berguna untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan Azolla.

2. Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah salah satu jenis pupuk organik yang populer karena mudah unutk mencarinya dan harga yang murah. Sumber pupuk ini berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dan ayam.

Jenis pupuk ini efektif untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan karena mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium, serta unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga. Pupuk kandang memiliki dua jenis berdasarkan suhu dan proses penguraian, yaitu pupuk dingin dan pupuk panas.

3. Pupuk Hijau

Agar memiliki keberhasilan bercocok tanam, pupuk hijau bisa menjadi pilihan komponen yang penting. Pupuk organik terbaik ini berasal dari pelapukan tanaman, biasanya berupa sisa tanaman panen atau orang sengaja membudidayakan tanaman ini untuk memanfaatkan bagian hijaunya saja.

Jenis tanaman apapun sebenarnya bisa menjadi sumber pupuk hijau. Namun, jenis kacangan-kacangan lebih baik. Hal tersebut karena memiliki kandungan nitrogen yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Pupuk hijau terbilang efektif untuk membantu meningkatkan kualitas dan produktivitas tanah sebagai media tanam tumbuhan.

4. Humus

Humus adalah unsur organik yang berasal dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan dan ranting tanaman yang membusuk. Selain dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan, untuk membuat humus juga memerlukan bahan baku seperti limbah dari pertanian dan peternakan, makanan, kayu, atau sampah rumah tangga. Humus dapat membantu meningkatkan kadar air tanah, mencegah erosi, serta mempercepat proses penghancuran senyawa beracun dalam tanah.

5. Guano

Pupuk guano adalah jenis pupuk organik dari kotoran kelelawar atau guano. Kotoran tersebut mengendap lama di dalam gua dan bercampur dengan tanah serta bakteri pengurai di sarang kelelawar. Pupuk ini sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.

6. Pupuk Hayati

Atau orang menyebutnya dengan mikrobiologis (biofertilizer) adalah pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup. Pupuk ini tidak secara langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam tanah.

Meskipun berdasarkan elemen pembentuknya tidak termasuk golongan organik, karena melalui proses rekayasa atau buatan, banyak orang menganggap pupuk ini sebagai pupuk organik. Fungsi dari pupuk ini antara lain untuk membantu memperbaiki struktur tanah dan memproduksi nutrisi bagi tanah dan tanaman, serta memangkas pertumbuhan parasit bagi tanaman.