Gourmetamigurumi.com — Tarian daerah Banten tidak hanya memiliki satu jenis saja, melainkan ada berbagai jenis yang bisa kamu ketahui. Contohnya seperti apa yang ingin mimin bahas sebentar lagi. Keunikan daripada tarian ini memang sudah menjadi salah satu faktor mengapa banyak sekali para wisatawan, gemar mengunjungi Banten. Untuk itulah, kamu harus tahu seperti apa tarian yang ada di daerah ini !
1. Tarian Daerah Banten Bernama Ngebaksakeun
Tarian ini rupanya telah mengadaptasi adanya pijakan silat terumbu, yang mana sudah masuk ke dalam salah satu gaya bela diri asal kabupaten Pandeglang. Umumnya, masyarakat Banten akan memberikan tarian Ngebaksakeun di saat sedang membuka suatu acara maupun menyambut kedatangan tamu penting. Lamanya tarian yang di perlihatkan ke para penonton kurang lebih hanya 5 menit saja.
Ketika sedang menampilkan tariannya, para penari sudah pasti menggunakan kostum utama dengan atasan berwarna biru. Perihal bawahannya, bisa memakai kombinasi kain samping berwarna coklat corak & celana putih. Keunikannya : tarian ini sangat identik dengan adanya permainan debus, di mana itu adalah ciri utama dari daerah Banten.
2. Cokek
Selanjutnya tarian daerah Banten yang di kenal dengan nama Cokek atau Tan Sio Kek. Nama Tan Sio Kek sendiri sudah menjadi orang yang amat berjasa di dalam memperkenalkan tariannya di Banten. Awal mulanya, Tan Sio Kek ini merupakan seorang tuan tanah yang bertempat tinggal di Tangerang dan sedang mengadakan sebuah pesta besar-besaran. Bahkan, terdengar kabar pestanya sampai di meriahkan oleh kehadiran dari musisi asal Tiongkok demi bisa memeriahkannya.
Nah, kala itu para musisi asal China lantas memainkan musiknya dan Tan Sio Kek pun, dengan sigap meminta grup musik itu untuk bisa mengiringi mereka dengan bantuan alat musik tradisional Banten layaknya Seruling serta Gong. Di karenakan kurang meriah, akhirnya ia pun menyuruh 3 penari wanita untuk ikut serta bergerak mengikuti alunan musik yang saat itu sedang di mainkan. Dari sinilah, masyarakat mulai menyebut tariannya dengan nama Cokek.
Terdengar kabar, masyarakat sekitar bahkan sampai menyebut anak buah dari Tan Sio Kek ini dengan panggilan Cokek. Di lihat dari segi gerakan, tariannya memiliki tempo lambat atau hampir sama layaknya sintren Cirebon ( tari Ronggeng ). Mengenai pakaian atau kostum, para penari akan memakai kebaya sutra dengan menggunakan warna-warna terang : Kuning – Merah – UNgu dan Hijau.
3. Tarian Daerah Banten Bernama Bentang
Selanjutnya adalah tarian dengan nama Bentang. Tarian ini termasuk ke dalam kreasi dari seniman lokal bernama Beni Kusnandar. Dirinya dan sang istri yakni Wiwin Purwinarti, sama-sama mengembangkan tariannya. Asal muasal tarian ini hadir adalah demi sebuah wujud kepedulian dari Beni maupun sang istri yang dikenal sebagai seorang seniman Banten. Untuk terus menerus bisa ikut serta melestarikan adat daerahnya.
Kamu bisa melihat tarian ini pada acara-acara istimewa saja. Seperti : acara hari jadi kota atau menyambut tamu agung ( penting ). Selain itu, tariannya hanya terdiri atas 3 hingga 5 orang saja dan di lengkapi oleh busana adat Banten.
4. Katuran
Katuran sudah di kenal sebagai tarian selamat datang, namun lebih spesifik pada penyambutan orang asing yang saat itu sedang berkunjung ke daerah Banten. Tujuannya adalah demi bisa menghormati dan mengajak orang asing untuk bisa kembali lagi mengunjungi Banten. Mudah kok menemukannya, banyak sekali tempat-tempat wisata yang ada di daerah tersebut menyediakan tarian ini.
Dalam sekali tampil, kurang lebih hanya diisi oleh 5 hingga 7 penari saja. Biasanya, mereka akan memakai busana adat bernuansa putih dan di tambah sedikit sentuhan corak warna-warna terang : pink, biru muda, dan beberapa warna lainnya. Tak hanya itu, para penari juga akan memakai tambahan lilitan jarik di bagian perut sebagai salah satu aksen pemanisnya.
Kurang lebih itulah 4 macam tarian daerah Banten yang umumnya bisa kamu ketahui dan lihat ketika sedang berada di sana.
Komentar Terbaru