Gourmetamigurumi.com — Ciri-ciri skin barrier rusak bisa kamu ketahui sejak dini. Menurut jurnal yang sudah dirilis oleh National Library of Medicine dari situs loreal paris, bahwasannya kulit manusia sudah terdiri atas beberapa lapisan. Yakni : mulai dari lapisan luar yang dikenal sebagai epidermis, lapisan dalam sebagai dermis, dan lapisan bawah dermis sebagai hipodermis.
Skin barrier sendiri akan ada di lapisan terluar dari stratum korneum atau lapisan terluar dari epidermis. Jadi, bisa disimpulkan bahwa itu semua merupakan lapisan paling luar dari kulit yang akan langsung bersentuhan dengan lingkungan.
Melihat Ciri-Ciri Skin Barrier yang Rusak
Skin Barrier sudah terdiri atas senyawa ceramide, fatty acid, dan juga cholesterol. Susunannya bisa membuat skin barrier memiliki fungsi utama sebagai pelindung alami kulit atas serangan polusi, radikal bebas, hingga bakteri. Lapisan ini juga mampu bekerja supaya tidak terjadinya penguapan air, yang mana berada di dalam kulit. Dengan begitu, kulit tidak mudah terdehidrasi maupun merasa kering.
Namun, ada juga kendala lain yang menyebabkan skin barrier ini rusak atau melemah. Itu semua dikarenakan oleh beberapa faktor yang wajib kamu ketahui.
12 Penyebab Atas Ciri-Ciri Skin Barrier yang Rusak
Walau memiliki manfaat utama sebagai pelindung kulit, namun bisa saja kondisi daripada skin barrier ini mendadak melemah atau bahkan rapuh. Apabila kamu mengalami hal tersebut, sebaiknya jangan terlalu khawatir. Karena, hal seperti itu mulai dari sekarang bisa kamu cegah atau perbaiki. Asalkan, kamu tahu lebih dulu seperti apa ciri-ciri yang saat itu sedang kamu jalani.
Misalnya seperti :
- Kulit mendadak memunculkan warna kemerahan yang tidak kunjung pulih atau mereda.
- Jerawat lebih sering muncul, di karenakan tidak adanya keseimbangan mikrobioma.
- Saat menggunakan skincare, kulit justru akan terasa perih dan mengalami iritasi.
- Kulit akan menjadi kering, karena dehidrasi sedang berjalan.
- Kulit akan lebih mudah mengalami sunburn, sehingga bisa meningkatkan sensitivitas daripada kulitnya.
- Tekstur dari kulit bisa menjadi kasar, karena skin barrier ini tidaklah bisa bekerja semaksimal mungkin di dalam menjaga kelembapan kulit.
- Di karenakan kering dan dehidrasi, akhirnya elastisitas kulit pun menurun.
- Rasa gatal biasanya akan muncul, karena kulit sedang tinggi-tingginya mengalami kesensitifan dan super kering.
- Kulit akan jauh lebih kusam, hingga munculnya masalah hiperpigmentasi.
- Skin Barrier yang rusak akan di tandai oleh munculnya garis-garis halus pada bagian wajah yang semakin terlihat.
- Kulit akan lebih sering mengalami peradangan, dengan contoh : rosacea, eczema, dan psoriasis.
- Jerawat, iritasi, sampai infeksi kulit yang sulit di sembuhkan bisa saja kamu alami.
Cara Mengatasi Ciri-Ciri Skin Barrier yang Rusak
Mengetahui adanya beberapa ciri-ciri di atas ini, memang sangatlah penting. Itu semua demi kamu bisa melakukan perawatan kulit yang tepat, dan bisa memperbaiki kembali kondisi daripada skin barriernya. Namun, daripada kamu mengobati, lebih baik di awal sudah harus mencegahnya.
Untuk itulah, mulai dari sekarang kamu harus bisa menghindari penyebab utama yang mampu membuat skin barrier menjadi rusak. Seperti :
- Melakukan eksfoliasi secara berlebihan.
- Memakai produk yang sifatnya abrasif secara bersamaan. Contoh : produk skincare yang mana mengandung AHA / BHA, dan juga produk dengan kandungan Retinol.
- Tidak menggunakan sunscreen pada pagi maupun siang hari. Lalu, tidak sering mengaplikasikan ulang sunscreen di saat sedang melakukan banyak aktivitas di luar ruangan.
- Tidak baik dalam menjaga kelembapan kulit.
- Gaya hidup yang tak sehat. Contohnya : sering minum-minuman beralkohol, minuman dengan tinggi gula, hingga merokok.
Komentar Terbaru