3 Faktor Penyebab Global Warming

3 Faktor Penyebab Global Warming

Gourmetamigurumi.comPenyebab global warming atau pemanasan global sudah terjadi atas beberapa faktor. Namun, sebelum mengetahui seperti apa faktor tersebut. Kamu harus cari tahu lebih dulu mengenai apa itu global warming. Jadi, ini termasuk ke dalam suatu bentuk atas ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya sebuah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, hingga daratan yang ada di bumi. 

Lebih mudahnya, hal ini telah masuk ke dalam proses yang mana di tandi oleh naiknya suhu atmosfer, laut, juga daratan. Sekedar info yang mimin dapatkan dari situs gramedia.com. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir. Jadi, lebih mudahnya bahwa angka itu menunjukan bumi telah semakin memanas.

1. Penyebab Global Warming Oleh Efek Rumah Kaca

Karbon Dioksida yang telah di hasilkan dari kegiatan di bumi ini, layaknya pernafasan juga hasil pembakaran bahan bakar menyelubungi bumi. Itu semua lantaran, kadarnya telah berlebihan. Maka dari itu, CO2 seolah-olah seperti kaca yang sudah menutup permukaan bumi. Selain CO2, Sulfur Dioksida maupun Metana juga sama-sama menyelubungi bumi. Contohnya : sifat kaca, gas-gas yang memang melapisi ini akan memantulkan infrared terperangkap di bumi.

Apabila sinar inframerah memiliki panjang gelombang antara 760 nm hingga 1000 µm. Lalu, frekuensi 30 GHz sampai dengan 40.000 GHz. Maka, benda panas akibat adanya getaran atomik dan juga molekuler sudah dianggap memancarkan gelombang panas dalam bentuk sinar inframerah. Itulah, kenapa sebabnya ssinar ini seringkali di sebut dengan radiasi panas.

Sebenarnya efek rumah kaca memiliki guna juga untuk bumi, terutama dalam memberikan panas. Apabila tidak ada efek rumah kaca, maka bumi ini akan diselimuti oleh radar udara dingin. Jadi, kebayang dong berapa suhu rata-ratanya ? kurang lebih 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya sebelumnya. JIka tidak ada efek rumah kaca, maka suhu bumi mencapai -18  °C & es akan  menutupi seluruh permukaan bumi.

2. Pemanasan dari Efek Umpan Balik

Contoh kali ini ada pada penguapan air. Proses pemanasan selain bisa menghasilkan Karbon Dioksida, juga menghasilkan adanya uap air. Contohnya di reaksi pembakaran Hidrokarbon [ CxHy + O2 → CO2 + H2O ]. Nah, H2O inilah yang di hasilkan. Semakin banyak pemanasan yang terjadi, akibat dari efek rumah kaca terhadap Karbon Dioksida juga semakin melimpah. 

Pemanasan yang terus terjadi, pada akhirnya akan menambah jumlah uap air secara terus menerus. Sehingga, tercapailah kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca atas penguapan air, rupanya disinyalir lebih besar dibanding dengan menggunakan gas CO2. Nah, lamanya umpan balik ini akan terjadi secara [perlahan. Mengingat CO2 di atmosfer sudah berumur panjang. Lalu, umpan balik selanjutnya sudah di sebabkan oleh adanya penguapan awan. Jika di lihat dari bawah, memang awan terlihat memantulkan adanya radisi ke permukaan. Akibatnya, telah terjadi peningkatan atas efek pemanasan.

Umpan balik lainnya adalah sinar kemampuan es di dalam memantulkan cahaya akan terjadi. Ketika terjadinya pemanasan global, maka es di daerah kutub akan mencair. Yang membuat ironis adalah, semakin lama pencairannya akan semakin cepat. Ketika es sudah mencair, daratan atau air di bawahnya juga akan terbuka. Jika es di tutupi, maka es lah yang akan memantulkan cahaya. Tapi, jika daratan atau perairan sudah terbuka, maka baiknya daratan hanya mampu memantulkan cahaya jauh lebih sedikit daripada es.

Tenang saja, umpan balik tidak selalu negatif kok, ada juga nilai positifnya. Yang mana itu muncul karena terlepasnya CO2 dan CH4. Yakni gas Metana dari melunaknya tanah beku atau permafrost. Proses ini sudah masuk ke dalam mekanisme lainnya. Yang memang telah memberikan pengaruh terhadap pemanasan. Selain daripada itu, es yang meleleh juga akan melepas adanya CH4 yang nyatanya, bisa menimbulkan umpan balik positif.

3. Variasi Matahari Menjadi Penyebabnya

Terakhir akibat adanya variasi matahari. Di mana itu adalah perubahan atas jumlah energi radiasi, yang memang di lepaskan oleh matahari. Variasi ini telah di pengaruhi oleh siklus matahari 11 tahunan, selain adanya flluktuasi lain yang tak ber-periodik. Ada dugaan bahwa variasi matahari sudah di sebabkan oleh umpan balik dari awan, yang memberi andil dalam pemanasan saat ini. Penyebab pemanasan karena variasi matahari dengan efek rumah kaca pada variasi matahari, sudah terjadi peningkatan aktivitas di sana.

Nah, aktivitas inilah yang mampu menaikan suhu stratosfer. Sebaliknya, efek rumah kaca akan mampu menurunkan suhu tersebut. Sejak tahun 1960, pendinginan ini sudah teramati sebenarnya. Peristiwa seperti itu tidak mungkin terjadi, apabila penyumbangnya langsung dari aktivitas matahari. Penipisan lapisan ozon juga memberikan kontribusi dalam pendinginan. Kombinasi Fenomena variasi Matahari dengan aktivitas gunung berapi sepertinya telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.

Diperkirakan bahwa matahari mungkin telah memberikan pengaruh terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa walaupun ada peningkatan sensitivitas iklim terhadap pengaruh matahari.