Gourmetamigurumi.com — Pengertian padi hibrida dengan inbrida jelas ada bedanya. Hal ini wajib kamu ketahui jika ingin mulai membudidayakannya. Dengan pemahaman tersebut, para petani jadi bisa memilih padi dengan tepat demi bisa meningkatkan produktivitas juga ekonomi mereka secara menyeluruh.
Pada bidang pertanian, padi hibrida sudah masuk sebagai salah satu jenis yang mana menyimpan banyak keunggulan dibanding inbrida. Walau begitu adanya, tak sedikit dari petani yang mana menyimpan rasa ragu untuk bisa beralih dari inbrida ke hibrida. Mengapa begitu ? Apa sebenarnya yang membuat kedua jenis ini berbeda ? Untuk info jelasnya, kamu bisa lihat dalam artikel berikut.
Pengertian Padi Hibrida
Di kutip dari buku Teknik Pemuliaan Tanaman oleh Dr. Muhamad Syukur, SP., M.Si. dkk., melalui situs kumparan.com, padi ini adalah sebuah turunan persilangan di antara 2 variasi yang berbeda. Persilangan bebas yang dilakukan memang sangat di harapkan untuk bisa menghasilkan keturunan dengan pertumbuhan yang lebih baik.
Umumnya, padi jenis ini akan di hasilkan melalui 3 galur. Mulai dari galur A, galur B dan galur R. Penjelasannya seperti :
- Galur A → merupakan galur mandul jantan.
- Galur B → merupakan galur pelestrasi atau di sebut sebagai pemelihara yang memiliki fungsi untuk melestarikan juga memperbanyak galur A.
- Galur R → merupakan galur pemulihan kesuburan.
Jenis hibrida ini memang memiliki banyak keunggulan daripada inbrida. Di antaranya ada pada produktivitasnya yang tinggi, lebih tahan akan gulma, serta bibit butir gabah lebih tinggi kualitasnya. Namun, di sisi lain jenis ini juga menyimpan kekurangan. Seperti : petani mau tidak mau harus membeli benih baru saat ingin mulai menanam. Membutuhkan saran dan infrastruktur memadai, juga harga benih mahal. Dan produksi benih terbilang lebih rumit.
Mengenal Padi Inbrida
Mengutip sebuah skripsi Perbandingan Kinerja Padi Sawah Inbrida dan Hibrida Beras Putih dengan Penambahan Unsur Mikro Boron pada Media Tanam. OLeh Muhammad Ikhwan Al Rasyid di situs kumparan.com, inbrida merupakan hasil dari penyerbukan sendiri tanpa bantuan penyerbukan silang akan varietas lainnya.
Persilangan yang terjadi di galur murni, nantinya bisa membuat umur panen padi inbrida menjadi lebih singkat. Selain itu, produksi benihnya juga lebih sederhana daripada hibrida. Jadi, sangat wajar jika banyak petani masih setia untuk membudidayakan inbrida dan belum berani beralih sepenuhnya ke hibrida.
Pengertian Padi Hibrida dan Inbrida Melalui Perbedaannya
Pada laman tanamanpangan.pertanian.go.id yang mimin dapatkan melalui kumparan.com. Pada dasarnya, perbedaan di kedua jenis padi ini hanya ada pada bagian letak budidayanya saja. Untuk inbrida termasuk bebas / hasil perkawinan sendiri. Sedangkan hibrida merupakan hasil perkawinan atas 2 indukan unggul.
Sebab itulah, produktivitas milik hibrida lebih tinggi daripada inbrida. Hal ini juga bisa membuat padi hibrida menjadi saran alternatif dalam meningkatkan produktivitas di tengah maraknya alih fungsi lahan. Sehingga, menyebabkan lahan sawah sudah mulai berkurang.
Agar lebih jelas, inilah perbedaan di antara kedua jenis padi yang telah di rangkum berdasarkan buku Teks Fisiologi & Metabolisme Benih milik Sholeh Avivi dkk :
- Padi hibrida mengalami persilangan berulang-ulang dan membutuhkan waktu lama. Sedangkan inbrida, tipenya lebih sederhana dan bisa dilakukan sendiri oleh petani.
- Jenis hibrida akan melibatkan 2 perkawinan. Lalu, inbrida hanya memakai teknik persarian bebas dari tetua yang ada.
- Produksi untuk jenis hibrida bisa mencapai 9 ton/ha. Sedangkan inbrida, hanya masuk 5-7 ton/ha saja.
- Benih padi hibrida memiliki asal dari penangka benih. Sedang inbrida, asal benihnya di produksi melalui perorangan.
- Hibrida menjadi jenis padi dengan keunggulan atas produktivitas tinggi, tahan terhadap perubahan lingkungan, dan tahan akan penyakit. Sedangkan inbrida, sering kali tidak tahan akan penyakit dan asalnya dari keberagaman genetik tetua atau indukannya.
Komentar Terbaru