Gourmetamigurumi.com – Sistem Ekonomi Tradisional. Setiap negara memiliki sistem dan bentuk perekonomian yang berbeda-beda. Hal ini menyesuaikan dengan berbagai faktor, mulai dari ideologi dan berbagai kondisi yang di rasakan dalam negara tersebut. Kemudian, sistem ini di lakukan dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian dan mencapai kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya, terdapat beberapa jenis sistem ekonomi yang dapat di jalankan oleh negara. Salah satunya adalah sistem ekonomi tradisional. Biasanya, sistem ini di terapkan oleh negara dengan sektor pertanian. Lalu, apa pengertian dan ciri-ciri dari sistem perekonomian tersebut? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.
Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi merupakan cara yang di gunakan dalam melakukan koordinasi dari berbagai perilaku masyarakat. Mulai dari produsen, konsumen, pemerintah, dan lain sebagainya saat menjalankan kegiatan ekonomi. Sistem ini berperan penting dalam setiap negara karena berfungi untuk mendorong sistem produksi dan menciptakan aturan supaya proses distribusi barang dan jasa dapat berjalan dengan semestinya. Sehingga, pertumbuhan ekonomi dapat terjaga dengan baik.
Sementara itu, sistem tradisional masih berhubungan dengan tradisi dan adat istiadat. Salah satunya bergantung dengan sektor pertanian, belum ada pembagian kerja, masih menerapkan sistem barter dan lain sebagainya. Sistem ini menjadi cara yang paling sederhana. Hal ini karena di dasari oleh kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat yang terjaga serta turun-temurun. Kemudian, hasil produksinya di lakukan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan tidak di perjualbelikan.
Ciri-Ciri
Berikut ini adalah ciri-ciri dari sistem ekonomi tersebut yang dapat di pelajari, antara lain:
- Tidak terdapat pembagian kerja dalam kegiatan ekonomi.
- Menggunakan sistem barter dalam kegiatan perdagangan.
- Jenis produksi di tentukan sesuai kebutuhan.
- Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan.
- Mengacu pada sektor agraris.
- Kegiatan ekonomi terikat dengan adat istiadat.
- Alat produksi di lakukan dengan sederhana.
- Teknik produksi di pelajari secara turun temurun di masyarakat.
- Kekayaan alam di jadikan sebagai sumber penghidupan utama.
Kelebihan
Adapun beberapa kelebihan dari sistem tersebut yang dapat di ketahui, antara lain:
- Memotivasi masyarakat untuk menjadi produsen.
- Terhindar dari persaingan tidak sehat. Hal ini karena produksi tidak di tujukan untuk mencari keuntungan.
- Sistem barter membuat masyarakat lebih jujur.
- Mendorong kerja sama dan kerukunan antara individu dalam kelompok masyarakat.
- Perekonomian lebih stabil.
- Alam relatif terjaga. Hal ini karena tidak ada eksploitasi.
Kekurangan
Adapun beberapa kekurangan dari sistem tersebut yang dapat di ketahui, antara lain:
- Kegiatan ekonomi di lakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini.
- Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan.
- Produktivitas rendah.
- Sulit menetapkan ukuran dari barang yang di tukarkan.
- Hasil kualitas barang produksi lebih rendah.
- Kegiatan ekonomi tidak meningkatkan taraf hidup masyarakat.
- Masyarakat kurang berkembang karena tidak menerima perubahan.
Saat ini, tercatat sedikit negara yang menggunakan sistem ekonomi tradisional. Biasanya, berada di daerah terpencil, pedalaman yang jauh dari perkotaan dan akses yang sulit di tempuh. Beberapa daerah tersebut, mulai dari Lembah Baliem, Papua Nugini, Malawi, Mbaiki, Mobaye, Afrika Tengah, Ethiopia dan lain sebagainya.
Demikian penjelasan menarik di atas yang dapat di sampaikan tentang pengertian dan ciri-ciri sistem ekonomi tradisional. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan dan juga wawasan. Serta kedepannya, dapat bermanfaat dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Komentar Terbaru