Gourmetamigurumi.com — Tarian daerah Yogyakarta sangatlah beragam dan bisa kamu pelajari kedepannya. Yogyakarta atau Jogja sudah menjadi salah satu nama kota istimewa di provinsi Jawa Tengah. Daerah tersebut memiliki banyak sekali julukan, mulai dari kota pariwisata, kota budaya, kota kuliner, kota seni, dan masih ada banyak lagi julukan lainnya bagi kota tersebut.
Memang, kota ini dikenal sangat kental sekali akan kebudayaan jawanya. Terutama sekali dalam hal tarian setelah wisata kuliner maupun pariwisatanya. Bagi kamu yang ingin mengunjungi Yogyakarta, maka cobalah untuk mempelajari beberapa seni tarian terpopuler yang ada di kota tersebut. Contoh referensinya ada di bawah ini !
Serimpi – Tarian Daerah Yogyakarta
Awal mulanya, tarian ini sangatlah sakral dan hanya di perbolehkan untuk tampil pada wilayah Keraton. Dan itupun, di jadikan sebagai acara ritual kenegaraan sampai peringatan atas naiknya tahta sultan. Serimpi, sudah menjadi tarian yang di isi oleh 4 penari wanita cantik nan anggun. Makna atas tariannya di ambil dari kata Impi / Mimpi. Ciri khasnya sendiri adalah lambat dan lemah gemulai, dengan memberikan arti atas kesopanan hingga kelemahlembutan.
Tariannya sudah melambangkan keberadaan dari 4 unsur yang ada di dunia ini : Api ( grama ), Air ( troya ), Tanah ( bumi ) dan Udara ( angin ). Nah, dari keempat penari nantinya memiliki nama-nama tersendiri, yakni : Batak – Gulu – Dhada dan Buncit.
Tarian serimpi sangatlah beragam, di antaranya terdiri atas : Tari Serimpi Cina, Serimpi Padhelori, Serimpi Pistol, Serimpi Merak Kasimpir, Serimpi Renggawati, Serimpi Pramugari, Serimpi Sangupati, Serimpi Anglirmendhung dan Serimpi Ludira Madu.
Rara Ngigel – Tarian Daerah Yogyakarta
Selain Serimpi, ada juga tarian lainnya bernama Rara Ngigel. Tariannya sendiri menceritakan tentang seorang gadis yang telah tumbuh menjadi dewasa. Umumnya, tarian ini sudah di tarikan oleh para wanita. Namun, tak jarang tariannya juga bisa di tarikan oleh pasangan penari pria.
Tariannya secara langsung menggabungkan dua kebudayaan dengan ciri khas tersendiri. Yakni : lemah lembut ( Yogyakarta ) serta tegas ( Jawa Barat ). Perihal busana, tariannya sudah memakai pakaian tradisional atas percampuran dari budaya Jawa dan Cina.
Kumbang – Tarian Daerah Yogyakarta
Sesuai dengan nama tariannya, Kumbang memiliki kisah atas sepasang kumbang jantan dan betina yang sedang saling kejar-kejaran. Mereka kemudian saling bertebrangan ke sana kemari bagaikan sepasang kekasih. Sampai akhirnya, kedua kumbang terbang ke salah satu bunga untuk sekedar menghisap sari bunga secara bersamaan di taman.
Dari sinilah, kumbang jantan dan betina saling memadu kasih dengan di iringi oleh suasana romantis. Dalam tarian tersebut, semua yang menyaksikan akan langsung di ajak berimajinasi dengan suasana romantis di antara kumbang jantan serta kumbang betina.
Srikandi Suradewati – Tarian Daerah Yogyakarta
Jika kamu sudah pernah menonton drama Mahabarata, pasti tahu akan tarian ini. Namanya adalah Srikandi Suradewati. Yang mana telah menceritakan tentang tragedi peperangan di antara Dewi Suradewati dengan Dewi Srikandi. Nah, Suradewati ini merupakan adik dari Prabu Dasalengkara yang dari awal ingin sekali menjadikan Dewi Siti Sendari sebagai istrinya. Kemudian, di utuslah Dewi Suradewati secara tak langsung melamarkan Prabu Dasalengkara.
Yang mana sebenarnya, Dewi Siti Sendari sudah di jodohkan dengan seseorang bernama Raden Abimanyu. Dari sinilah, terjadi perseteruan di antara Suradewati dengan Srikandi yang saat itu jelas-jelas membela Raden Abimanyu. Sampai akhirnya, kemenangan berada di pihak Dewi Srikandi.
Tak hanya 4 tarian daerah Yogyakarta di atas, masih ada beberapa tarian yang bisa kamu pelajari nantinya. Seperti : Klono Rojo, Golek Ayun-Ayun, Arjuna Wiwaha, Satrio Watang, Golek Sulung Dayung, Langen Asmoro, Topeng Walang Kekek dan tari Angguk.
Komentar Terbaru