Gourmetamigurumi.com – Budidaya Kelapa Hibrida. Hibrida merupakan jenis kelapa yang memiliki potensi besar untuk menghasilkan buah dalam waktu yang relatif singkat. Dengan teknik budidaya yang tepat tentunya bisa mempercepat proses berbuah dan meningkatkan hasil panen. Mulai dari pemilihan bibit yang berkualitas, persiapan lahan yang optimal, hingga perawatan yang tepat. Ini di lakukan untuk memastikan jenis kelapa tersebut bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah dalam waktu yang singkat. Lalu, bagaimana cara budidaya jenis kelapa tersebut? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.
Cara Budidaya Kelapa Hibrida
Berikut ini adalah cara yang bisa di lakukan dalam jenis kelapa tersebut, antara lain:
1. Pemilihan Bibit Kelapa
Pemilihan bibit jenis kelapa tersebut memiliki syarat tertentu untuk membuat proses penanaman bisa tumbuh dengan baik. Hanya bibit berkualitas tinggi dan unggul yang bisa menghasilkan buah lebih cepat dan hasil panen yang maksimal. Adapun beberapa bibit kelapa yang memiliki kualitas tinggi dan unggul antara lain:
- Pohon induk berusia 20-40 tahun.
- Produksi tinggi antara 80-120 butir per pohon dalam setiap tahunnya dengan kadar kopra tinggi.
- Batang kuat dan lurus dengan mahkota berbentuk sperical atau semisperical.
- Daun dan batang kuat, serta bebas dari hama dan penyakit.
- Kelapa yang baik untuk dijadikan benih adalah berusia 12 bulan.
- Indukan buah memiliki kulit licin, agak halus, dan berwarna cokelat.
- Indukan punya buah berbentuk agak lonjong dengan panjang 22-25 cm, lebar 17-22 cm, dan sabut tidak luka.
- Buah terisi dengan cukup air jika di guncangkan terdengar bunyinya.
Setelah mendapatkan bibit yang memenuhi syarat, Anda bisa mendiamkan benih tersebut kurang lebih satu bulan dalam kondisi udara segar, kering, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Kemudian, Anda bisa menyimpannya di gudang dengan suhu udara 25-27 derajat Celsius. Penyimpanan bibit di lakukan dengan cara menumpuk buah secara piramida. Jangan lupa melakukan pengamatan secara rutin.
2. Penyemaian Benih
Setelah bibit disimpan dan dilakukan pengamatan secara rutin, selanjutnya adalah melakukan penyemaian benih. Penyemaian benih di lakukan melalui dua tahap, antara lain:
a. Pembibitan Bedengan dan Polybag
- Menyiapkan bedengan atau polybag.
- Melakukan pengolahan tanah hingga gembur sekitar 30-40 cm. Bentuk bedengan dengan lebar 2 m, tinggi 25 cm, dan panjang bedengan 60-80 cm.
- Ukuran polybag sekitar 50 x 40 cm dengan ketebalan sekitar 0,2 mm. Buatlah lubang sebanyak 48 buah di bagian bawah polybag dengan ukuran diameter 0,5 cm, dan jarak tiap lubang 7 cm. Lubang ini berguna untuk drainase dan di isi dengan tanah top soil halus setinggi 2-3 m. Jika tanah lebih berat maka harus di campurkan pasir menggunakan perbandingan 2:1.
- Pendederan dengan menyayat benih sekitar 5 cm pada tonjolan sabut sebelah tangkai berhadapan sisi terlebar. Kemudian, penyayatan di lakukan dengan menggunakan alat tajam, lakukan sekali dan jangan di ulang.
- Tanam benih dengan kedalaman 2/3 bagian dengan sayatan menghadap ke atas, sedangkan mikrofil ke timur.
- Penanaman di lakukan dengan posisi segitiga bersinggungan. Setiap satu meter persegi bisa di semai 30-50 benih atau sekitar 25.000 butir untuk 1 hektar.
- Penyemaian di polybag berlangsung 6 sampai 12 bulan, tumbuh daun kurang lebih 6 helai dengan tinggi 90-100 cm.
- Penyemaian di bedengan setelah kecambah tumbuh dengan panjang tunas 3-4 cm, maka perlu di pindahkan ke dalam polybag.
b. Pemeliharaan Penyemaian
- Pemeliharaan Pendederan
Penyiraman di lakukan dengan menggunakan gembor atau springkel pada dua hari pertama sebanyak 5 liter/m2 setiap hari pada pagi dan sore. Kemudian, penyiraman sebanyak 6 liter/m2 setiap hari. Setelah penyiraman dua jam, di bagian sayatan di tekan dengan ibu jari, jika keluar air maka penyiraman sudah cukup. Selanjutnya, pembersihan rumput-rumput untuk mencegah adanya inang hama dan penyakit.
- Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman di lakukan sampai jenuh. Kemudian, bisa di siram dengan gembor, selang, atau springkel di pagi dan sore. Kebutuhan penyiraman per polybag tergantung pada usia bibit. Proteksi dengan memberikan insektisida atau fungisida dengan rata-rata dosis 2 cc/liter dan di semprotkan pada tanaman hingga basah dan merata. Penyiangan gulma di lakukan satu bulan sekali.
3. Persiapan Lahan Tanam
Untuk mempersiapkan lahan tanam, ada baiknya mengikuti petunjuk yang sudah di tentukan, antara lain:
- Bersihkan lahan tanam dari material dan tanaman pengganggu.
- Gemburkan tanah dengan menggunakan cangkul.
- Buatlah lubang sekitar 70 x 70 x 70 cm dan beri jarak antar lubang sekitar 8-10 cm.
- Setelah membuat lubang, berilah pupuk organik. Pupuk organik yang bisa di jadikan pilihan adalah GDM Black Bos. Ini karena memiliki kandungan nutrisi makro dan mikro yang lengkap. Gunakan pupuk ini sebanyak 150 kg/ha dan berikan setiap lubang sebanyak 1 kg dengan mencampuri lapisan tanah atas.
4. Penanaman Bibit Kelapa
Bibit kelapa yang sudah di siapkan lahan tanamnya, maka perlu di lakukan penanaman. Panduan menanam bibit kelapa adalah sebagai berikut.
- Masukkan 300 gr top soil ke dalam lubang tanam.
- Potong polybag melingkar di bagian bawah, masukkan di lubang tanam, dan buat irisan hingga ke ujung. Gantungkan bekas polybag untuk meyakinkan telah di keluarkan dari lubang tanam.
- Bibit di timbun tanah yang berada di bagian selatan dan utara lubang. Padatkan tanah dengan ketebalan 3-5 cm di atas sabut bibit kelapa.
- Lakukan penyiraman setiap 2-3 hari pada saat sore.
Demikian penjelasan menarik tentang cara mudah budidaya kelapa hibrida agar cepat berbuah yang di sampaikan dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Komentar Terbaru