Gourmetamigurumi.com – Penyebab mata silinder bisa terjadi karena suatu hal. Astigmatisme atau mata silinder sudah menjadi gangguan refraksi mata seperti halnya rabun jauh ( miopi ) dan rabun dekat ( hiperopia ). Semuanya terjadi akibat adanya ketidakmampuan mata membiaskan cahaya, sehingga titik fokus jatuh tidak tepat di bagian retina dan menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
Seperti gangguan mata lainnya, mata silinder bisa terjadi akibat adanya kesalahan kornea ketika sedang memproses cahaya yang baru saja masuk. Nah, kesalahan ini tentu saja bisa membuat cahaya jatuh tidak pada titik fokus retina, melainkan pada bagian permukaan peka cahaya di belakang mata, Sehingga, objek yang di lihat menjadi kabur. Biasanya hal ini di sebabkan oleh kelengkungan kornea berbentuk lonjong, dan bukan bentuk bulat maupun normal.
Apakah Penyebab Mata Silinder Akibat Terlalu Lama Bermain HP ?
Mengenai alasan atau penyebab mata silinder bukan karena aktivitas tersebut. Melainkan, terjadi akibat bentuk dari kornea tidaklah bulat sempurna melainkan lonjong. Penyebab perbedaan dari bentuk kornea sampai detik ini masih menjadi perdebatan di kalangan dokter juga peneliti. Namun, ada beberapa kemungkinan yang di duga telah menjadi faktornya. Seperti :
- Faktor pertama disebabkan oleh adanya pertumbuhan yang tidak normal dan sudah muncul sejak lahir atau istilahnya di karenakan faktor keturunan.
- Faktor kedua memang di karenakan perkembangannya sesaat setelah mengalami cedera mata maupun melakukan operasi mata.
Pada beberapa kasus langka, keratoconus atau kondisi di mana kornea semakin tipis juga berbentuk seperti kerucut bisa menjadi faktor penyebab lainnya. Kelengkungan pada kornea bisa saja berubah sewaktu-waktu, sehingga mata silinder akan bertambah atau justru berkurang mengikuti perubahannya.
Apa Saja Gejala yang Terjadi pada Mata Silinder ?
Setelah mengetahui adanya penyebab atas terjadinya mata silinder, maka kamu juga harus mengetahui seperti apa gejala dari kasus ini. Seperti :
- Umumnya, penderita memiliki penglihatan kabur atau terdistorsi ;
- Kemudian mata merasa tidak nyaman ;
- Mata merasa terlalu tegang ;
- Jika ingin melihat sesuatu dengan jelas, maka kamu harus menyipitkan mata terlebih dahulu ;
- Timbulnya rasa sakit kepala ;
- Terasa begitu sulit melihat cahaya di kala redup atau saat malam tiba ;
- Mata juga kesulitan untuk bisa fokus saat membaca maupun melihat komputer.
Beberapa orang mungkin saja tidak memperhatikan bahwa ternyata mereka sudah mengalami mata silinder. Sehingga bisa membiarkannya dalam jangka waktu panjang dan menyebabkan mata semakin parah. Padahal, mata yang bermasalah bisa mengganggu seluruh tugas maupun segala macam aktivitas yang sedang kamu jalani sehari-hari. Untuk itulah, penting sekali untuk bisa memeriksakan mata secara teratur ke dokter maupun fasilitas kesehatan mata profesional dan terpercaya. Itu semua agar bisa terdeteksi sejak dini dan mendapatkan penangan tepat.
Bagaimana Penanganan Untuk Mata Silinder ?
Setelah mengetahui penyebab juga gejalanya, maka kini sudah waktunya bagi kamu memahami seperti apa penanganannya. Secara khusus, bagi mata silinder terdapat dua cara penanganan seperti halnya memakai alat bantu juga laser. Nah, hal yang paling umum di pilih adalah memakai alat bantu penglihatan layaknya :
- Kacamata – penggunaannya memiliki tujuan untuk dapat meningkatkan ketajaman penglihatan.
- Lensa Kontak – bagi sebagian orang, lensa ini bisa memberikan hasil jauh lebih baik serta adanya sudut pandang luas. Itu semua lantaran lensanya langsung menempel pada bagian bola mata. Cara pemakaiannya tentu saja harus berhati-hati dan pastikan kebersihannya.
- Orhokeratology / Ortho-K – ini adalah lensa kontak kaku untuk bisa membentuk kornea mata. Penggunaannya hanya bisa pada waktu tertentu saja, seperti malam hari dan setelah itu bisa di lepas ketika kornea mata sudah terbentuk cukup bulat. Terkait hasil, tidaklah permanen.
- PRK / Photorefractive Keratectomy – ini menjadi penanganan dengan cara mengangkat jaringan dari lapisan dangkal dan terdapat dalam kornea.
- LASIK / Laser in Situ Keratomileusis – ini menjadi penanganan paling di unggulan dan prosesnya sendiri untuk bisa menghilangkan jaringan dari lapisan dalam kornea dan pemulihan pasca penanganan jauh lebih baik daripada PRK.
Komentar Terbaru