alat musik tradisional jepang

4 Alat Musik Tradisional Jepang yang Perlu Diketahui

Musik adalah bagian besar dari budaya Jepang. Bahkan, musik sendiri memengaruhi media, ekonomi, dan bahkan termasuk subkultur mode. Di masa lalu, alat musik tradisional Jepang digunakan untuk menghiasi aula bangsawan serta digunakan untuk mengiringi pertunjukan teater. Bagi kamu  yang belum tahu alat musik tradisional Jepang, berikut ulasan lengkapnya.

4 Alat Musik Tradisional Jepang

Musik adalah bagian yang bisa dipisahkan dari masyarakat jepang. begitu pentingnya hingga mempengaruhi berbagai elemen kehidupan. Alat musik berikut ini merupakan alat tradisional Jepang yang sampai saat ini masih kerap kali ada dalam berbagai pertunjukan.

1. Shakuhachi

Salah satu alat musik tiup tradisional Jepang yang paling populer adalah shakuhachi. Alat musik seruling Jepang ini, telah umat Buddha Zen pakai sebagai alat spiritual untuk latihan meditasi yang umumnya mereka sebut sebagai ‘suizen’ (吹 禅).

cara menggunakannya kamu pegang secara vertikal, shakuhachi memiliki empat lubang di depan dan satu di belakang dan secara tradisional terbuat dari bambu.

Alat musik tradisional Jepang ini bisanya mereka gunakan untuk tujuan meditasi, musik shakuhachi awalnya mereka pakai untuk pencerahan spiritual pribadi daripada pertunjukan publik.

Bahkan, hingga hari ini, Kamu dapat melihat biksu memainkan honkyoku, atau repertoar shakuhachi tradisional, dalam konser.

2. Koto

Alat musik ini merupakan instrumen nasional di Jepang, pertunjukan koto harus ada di daftar yang harus Kamu lihat. Koto adalah alat musik gesek Jepang yang penggunaannya di atas tanah dan dengan cara petik dan mirip dengan gayageum Korea dan Zheng Cina.

Secara tradisional, koto hadir dalam dua varietas, tipe 13-string dan tipe 17-string. Sekarang, Kamu dapat menemukan beberapa dengan 20, 21, atau 25 string! Koto berukuran sangat besar – biasanya panjangnya sekitar 180 cm (sekitar enam kaki!) – dan terbuat dari kayu kiri.

Musik yang berasal dari alat musik koto ini dapat membuat nuansa romantis. Seniman koto terkenal termasuk Yatsuhashi Kengyo, Tadao Sawai, dan Kazue Sawai.

3. Sanshin

Musik pulau di Jepang sangat berbeda dari Karibia. Sanshin, alat musik gesek Jepang yang terbuat dengan kulit ular dari Okinawa, memiliki lebih banyak dentingan daripada ketukan santai yang biasanya Kamu kaitkan dengan kehidupan pulau.

‘Sanshin’ memiliki terjemahan sebagai ‘tiga senar’, dan instrumen ini hanya memiliki itu. Kamu memiliki senar jantan, senar tengah, dan senar betina, dengan senar jantan menghasilkan nada terendah dan senar betina menghasilkan nada tertinggi.

Sanshin sering dibandingkan dengan banjo, tetapi tidak seperti banjo, sanshin dipetik. Sanshin dapat didengar dalam musik tradisional Ryukyuan atau pada acara wisuda dan upacara khusus lainnya di Okinawa. Menariknya, skor sanshin menggunakan karakter Cina sebagai catatan.

4. Alat Musik Tradisional Jepang: Shamisen

Salah satu instrumen Jepang paling populer saat ini adalah shamisen. Shamisen adalah alat musik Jepang yakni kecapi 3 senar yang merupakan variasi dari sanshin Okinawa. Leher shamisen memiliki panjang yang sama dengan gitar, tetapi tidak memiliki fret.

Selama periode Edo, penggunaan shamisen populer dalam teater tradisional seperti bunraku dan kabuki, serta mengiringi pertunjukan vokal dengan gaya seperti Kouta, Jiuta, dan Nagauta.

Saat ini, alat musik ini juga kerap kali bergabung dengan musik modern. Pemain shamisen modern seperti Yoshida Brothers membawa lebih banyak kepribadian pada musik dan gaya mereka untuk membawa musik shamisen ke abad modern. Nyatanya, lagu mereka “Kodo” pernah terlihat di iklan Nintendo Wii di Amerika Utara pada tahun 2006.

BACA JUGA: Hobi Menarik Bisa Menjadi Sumber Penghasilan