Keunikan Tari Piring yang Berasal dari Sumatera Barat

Keunikan Tari Piring yang Berasal dari Sumatera Barat

Gourmetamigurumi.comKeunikan tari piring yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat bisa dilihat dari berbagai aspek. Gerakan maupun properti yang digunakan oleh para penari, membuat tarian ini sangat populer dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, masyarakat mancanegara juga ikut serta mengagumi adanya tarian ini. Untuk lebih jelasnya lagi, mari lihat pembahasan lengkapnya sekarang juga !

5 Keunikan Tari Piring

Walaupun tarian ini sudah masuk ke dalam warisan turun temurun, namun keberadaannya tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Di mana tariannya sampai detik ini masih saja di pentaskan dan bisa membuat banyak penonton berdecak kagum saat sedang melihat gerakan-gerakannya. Berikut ini adalah keunikan yang mampu kamu ketahui : 

1. Piring Di Jadikan Sebagai Properti Utama dalam Tarian

Sesuai dengan nama tariannya, tentu saja peralatan yang saat ini di gunakan untuk menari adalah piring. Namun, bukan sembarang piring atau piring pada umumnya ya. Nah, hal inilah yang membuat tarian tersebut sangat berbeda dengan jenis tarian adat lainnya. Selain itu, penggunaan piringnya dalam setiap gerakan memiliki makna maupun sejarah tersendiri. Dan hebatnya, piring ini tidak pernah jatuh saat dimainkan.

2. Keunikan Tari Piring Ada pada Gerakannya

Selanjutnya ada pada gerakannya. Di mana gerakan dasar dari tariannya adalah dengan meletakkan piring diatas kedua telapak tangan yang kemudian di genggam oleh sang penari. Setelah itu, piring langsung di gerakkan secara memutar dan di ayun-ayunkan dengan cara mengikuti irama musik pengiring. Perihal teknik memegang, tentu saja memiliki teknik tersendiri.

3. Menyediakan Banyak Musik Pengiring

Agar tarian menjadi lebih cantik dan indah, maka harus di sertai oleh penggunaan dari musik pengiringnya. Untuk tarian ini, biasanya di bantu dengan berbagai macam jenis alat musik layaknya : rebana, gong, saluang, talempong, dan lain sebagainya. Untuk irama, standarnya adalah menggunakan music panayuhan dan di mainkan oleh Takhian Sai Tiusung dan Takhi Pinghing Khua Belas. Perpaduan atas gerakan serta musik yang unik telah menjadikan tarian ini tiada duanya.

4. Keunikan Tari Piring atas Suara Denting Cincin dan Piringnya

Ketika sedang menari, kamu akan mendengar suara dentingan. Yang mana, suara ini berasal dari cincin dan piring yang menjadi properti utamanya. Nah, suara inilah yang semakin menambah ciri khas tarian semakin menyatu lagi.

5. Sering Menari di Atas Pecahan Piring

Keunikan terakhir adalah para penari bisa menari di atas pecahan piring. Di mana, keunikan ini tidak sembarang di miliki oleh kesenian tari manapun. Nah, para penari nantinya akan sengaja melempar piring ke lantai sampai pecah. Kemudian, akan berjalan santai di atas pecahan piring yang tajam tanpa ada luka sama sekali.

Kostum Penari Pria

  • Karakteristik jelas berbeda dengan pakaian penari wanita. Namun, keduanya masih sama-sama busana asli dari Minangkabau.
  • Kostum penari pria biasanya di sebut dengan Rang Mudo. Konsepnya: berlengan panjang dan di isi oleh hiasan misia renda emas.
  • Perihal bawahan, di gunakannya dengan besaran gelombang. Lalu, celananya memiliki besaran pada bagian tengah dan memiliki warna selaras dengan baju atasan.
  • Penari pria biasanya mengenakan perlengkapan layaknya sisampek dan cawek pada bagian pinggang seperti kain songket, yang kemudian bisa di ikatkan pada pinggang.
  • Panjang kain biasanya sampai selutut dan memiliki hiasan berupa rumbai-rumbai. 
  • Saat sedang mementaskan, para penari pria akan memakai destar atau penutup kepala berbentuk segitiga dan terbuat dari kain songket.

Kostum Penari Wanita

  • Baju kurung menjadi jenis pakaian yang sering di gunakan oleh para penari piring wanita.
  • Bahan utamanya dari kain satin dan beludru.
  • Para penari wanita ini biasanya mengenakan selendang yang terbuat dari kain songket sebagai hiasan yang mampu di letakan pada bagian kiri tubuh.
  • Para penari wanita, sama-sama menggunakan penutup kepala yang terbuat dari kain songket yang bentuknya mirip seperti tanduk.
  • Penutup kepalanya di sebut sebagai tikuluak tanduak balapak.
  • Untuk aksesoris, terdiri atas kalung rumbai, kalung gadang, subang atau anting-anting yang khas dari tanah Minang.