Gourmetamigurumi.com – Dampak pencemaran air bisa terjadi bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Seperti yang sudah di ketahui, bahwa 2/ wilayah bumi telah di selimuti oleh lapisan air. Namun, tidak semua wilayah perairan nantinya bisa di konsumsi oleh manusia. Contohnya : perairan laut luas, sampai detik ini tidak bisa langsung di jadikan sebagai air minum. Nah, kebanyakan justru berasal dari mata air pegunungan.
Namun sangat di sayangkan, sekarang sudah banyak sekali ancaman pencemaran air yang memiliki dampak berbahaya bagi kehidupan. Mulai dari sungai, waduk, danau, bahkan laut yang telah terkontaminasi oleh kimia, limbah, serta polutan lain. Sudah pasti akan sangat membahayakan makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Lantas, apa saja dampak yang akan terjadi ? Yuk, simak penjelasannya berikut ini !
Dampak Pencemaran Air 1. Mengancam Kehidupan Manusia
Tentu saja, air yang tercemar bisa mengancam kesehatan manusia. Menurut laporan UNESCO terkait World Water Development tahun 2021, sudah ada kurang lebih 829 ribu orang meninggal setiap tahun karena terkena diare. Penyebabnya tak lain dan tak bukan karena air minum, sanitasi, sampai kebersihan tangan yang tak terjaga. Mirisnya lagi, sudah ada hampir 300 ribu anak berusia di bawah 5 tahun meninggal dunia. Minimnya melakukan pengelolaan air maupun sanitasi, memang telah menjadi penyebab utama terjangkitnya penyakit kolera, trachoma, schistosomiasis, hingga helminthiasis.
2. Menimbulkan Beragam Penyakit
Bagi manusia, mengkonsumsi air yang sudah tercemar tentunya bisa memicu berbagai macam jenis penyakit berbahaya bagi tubuh. Menurut Yassis et al.., 2006, di Palestina, banyak orang yang minum air secara langsung lebih mungkin terkena diare daripada mereka yang meminumnya setelah penyaringan. Dalam sebuah studi komparatif air keran, air murni, hingga air kemasan. Ternyata, air keran sudah menjadi sumber penyakit pencernaan – Payment et al., 1997. Jika air keran yang terlihat jernih saja masih menimbulkan berbagai penyakit, maka air yang telah tercemar akan semakin berbahaya bagi tubuh.
3. Terjadinya Disrupsi Rantai Makanan
Eutrofikasi bisa mengancam populasi spesies tertentu. Nah, jika spesies yang mati atau berkurang sudah masuk ke dalam rantai makanan tingkat dasar. Maka, kondisi tersebut sudah masuk sebagai dampak pada predator yang akan memakannya. Contoh kecil : apabila eutrofikasi membunuh sebagian besar udang, maka ikan juga predator lain di atas ini akan kesulitan untuk bisa mendapatkan makanan. Namun sebaliknya, apabila predator utama yang mati, nanti bisa menimbulkan over populasi terhadap spesies di tingkat bawah.
4. Mengalami Eutrofikasi
Mengenai produk pertanian layaknya pupuk dan juga pestisida, semuanya mengandung kadar amonia dan juga fosfat yang terbilang tinggi. Namun, kandungan ini nantinya bisa mencemari wilayah perairan jika sampai benar-benar masuk ke dalam sungai, danau, hingga waduk. Zat tersebut, pada akhirnya bisa memicu terjadi proses eutrofikasi. Yang mana organisme tertentu layaknya ganggang dan juga eceng gondok akan berkembang biak dengan amat cepat.
5. Mengancam Kehidupan Satwa Seperti Biota Laut
Tidak hanya manusia saja, tumbuhan juga semua satwa pastinya membutuhkan air yang layak untuk bisa di konsumsi. Ketika sumber tersebut sudah tercemar, maka kehidupan mereka juga akan sama-sama terganggu. Matinya berbagai macam jenis tumbuhan serta tercemarnya air, bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kasus satwa liar yang masuk ke pemukiman warga. Bagi biota laut, layaknya : karang, ikan, juga udang. Pencemaran air ini laut biasanya terjadi karena adanya tumpahan minyak dan juga plastik yang dapat mengancam keberlangsungan hidup mereka.
Untuk bisa mengatasi masalah tersebut, maka kamu harus sebaik mungkin untuk tetap menjaga kebersihan air. Dengan cara : tidak membuang sampah maupun limbah berbahaya ke tiap bendungan. Selain itu, bisa mulai memakai produk-produk yang memang ramah lingkungan.
Komentar Terbaru